Friday, 30 January 2015

Mungkinkah Jokowi Menyeberang ke KMP?


Jakarta - Di tengah manuver Koalisi Merah Putih (KMP) merapat ke Presiden Joko Widodo, PDIP justru masih bersikeras menekan Sang Presiden. Mungkinkah PDIP meninggalkan KIH dan merapat ke KMP?

"Jokowi butuh teman tambahan di pemerintahan yang komitmennya dapat dipegang teguh. Bisa jadi Jokowi pindah ke KMP," kata pengamat politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, kepada wartawan, Jumat (30/1/2015).

Pertemuan Jokowi dengan Prabowo di Istana Bogor pada Kamis (29/1) kemarin dinilai salah satu pintunya. Apalagi usai pertemuan tersebut Prabowo secara terbuka menyatakan dukungan penuh kepada pemerintahan Jokowi.

"Prabowo memberikan kode dengan menganugerahkan Jokowi predikat sebagai pendekar utama pencak silat Indonesia," kata Hendri.

Kepindahan Jokowi ke KMP memang tak seratus persen tertutup. Apalagi di saat Jokowi menjalin hubungan baik dengan KMP, PDIP masih terus menekan agar Jokowi lekas melantik Komjen Budi Gunawan jadi Kapolri.

Bahkan seperti ada nada ancaman PDIP untuk mencabut dukungan dari pemerintahan Jokowi. "PDIP mendukung pemerintahan sampai ada perubahan lewat Rakernas lagi atau forum yang lebih tinggi, yakni Kongres," kata Sekretaris FPDIP DPR Bambang Wuryanto saat dihubung terpisah.

KMP lebih menghormati apapun keputusan Presiden Jokowi, KMP mempersilakan Presiden mengambil keputusan sesuai hati nurani rakyat. KMP bahkan akan membantu Jokowi mencari solusi polemik KPK-Polri yang kian panas. Lalu akankah Presiden Jokowi menyeberang ke KMP?

Friday, 23 January 2015

Butet: Segoblok-gobloknya Orang, Kita Bisa Baca Penangkapan Bambang Terkait Budi Gunawan


Jakarta - Polisi boleh saja membantah, tapi masyarakat tidak bodoh. Opini publik yang berkembang penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto terkait penetapan Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka kasus korupsi oleh KPK.

"Soal kasusnya saya enggak tahu. Tapi goblok-goblokan saja. Segoblok-gobloknya orang Indonesia, meskipun Polri mengatakan itu bukan bagian dari skenario, tapi kita kan bukan orang goblok. Kita mempunyai akal sehat dan kita bisa membaca semua itu, bahwa ini terkait dengan status Pak BG yang jadi tersangka itu," ujar budayawan Butet Kertaradjasa di KPK, Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (23/1/2015).

Menurut Butet, masyarakat masih memiliki harapan pada KPK. Apapun yang terjadi pada baik itu Abraham Samad dan Bambang Widjojanto harus diartikan sebagai bagian dari satu skenario untuk melemahkan KPK. 

"Padahal seluruh rakyat Indonesia tetap punya harapan untuk menjaga dan memperkuat KPK. Atas situasi itu saya datang ke sini untuk memberikan dukungan moral," kata Butet yang ke KPK atas inisiatif pribadi. 

Butet juga meminta Jokowi untuk turun tangan menyikapi kemelut ini. Hal ini sesuai dengan janji Jokowi saat kampanye Pilpres lalu.

"Saya juga relawannya Jokowi. Saya berharap hari ini Pak Jokowi tidak dicuri alien, jadi dia segera muncul dan membuat pernyataan. 

Jadi saatnya Pak Jokowi memperlihatkan komitmennya untuk antikorupsi sebagaimana tempo hari dikatakannya," ucap Butet.

Soal Penangkapan BW, Jokowi Diminta tak Pura-Pura Diam

JAKARTA -- Penangkapan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto dianggap sebagai kegagalan Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden. Karena, presiden yang harusnya bertanggungjawab dalam menjaga kestabilan politik dan hukum. 
"Semua ini tidak lepas dari parmainan catur Jokowi yang secara sadar sengaja mendesain mengajukan BG (Budi Gunawan) ke DPR untuk calon kapolri. Malah belakangan benar menunda tapi ada pesan segera buktikan," kata Direktur Komite Pemantau Legislatif (Kopel Indonesia), Syamsuddin Alimsyah, Jumat (23/1).
Artinya, kata dia, Jokowi sesungguhnya memperlihatkan sikap tegas untuk membela BG. Malah, restu itu memperkeruh suasana dan melemahkan KPK. 
Penangkapan Bambang, ujar dia, terlihat sebagai dendam Polri, khususnya kubu BG, yang merasa dipermalukan. Lantaran, KPK menjadi alasan penundaan BG menjadi kapolri.
Syamsuddin juga melihat tindakan itu sebagai pesan keras Polri terhadap KPK. "Bahkan sudah merupakan bentuk kriminalisasi terhadap KPK," papar dia.
Selain itu, tindakan itu juga dipandang sebagai bentuk perlawan para pihak yang masih senang perilaku koruptif tapi terusik kehidupannya. "Secara tegas lembaga kami mengecam kejadian ini dan presiden jangan pura-pura diam," ungkapnya.

Ternyata, Politikus PDIP yang Laporkan BW ke Polri


JAKARTA -- Seorang anggota DPR RI Fraksi PDI-Perjuangan Sugianto Sabran sebagai pelapor kasus keterangan palsu pada sidang sengketa Pemilihan Umum Kepala Daerah Kotawaringin Barat yang menyeret Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto atau BW.

"Kasusnya berdasarkan Laporan Polisi : LP/67/I/ 2015/ Bareskrim tertanggal 15 Januari 2015," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri Komisaris Besar Polisi Rikwanto saat dikonfirmasi di Jakarta Jumat (23/1).

Rikwanto mengatakan Sugianto yang melaporkan Bambang Widjojanto ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri terkait kasus kesaksian palsu pada sidang sengketa Pemilukada Kabupaten Kotawaringin Kalimantan Tengah di Mahkamah Konstitusi (MK) sekitar Juli 2010.

"Terlapor diduga memberikan keterangan palsu di bawah sumpah," ujar Rikwanto.

Berdasarkan penelusuran, pelapor Sugianto Sabran tercatat anggota Komisi III DPR RI dari PDI-Perjuangan periode 2014-2019 dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kalimantan Tengah.

Laporan polisi Sugianto mencuri perhatian publik setelah anggota Bareskrim Mabes Polri membawa Bambang Widjojanto saat akan mengantarkan anaknya sekolah di kawasan Depok Jawa Barat pada Jumat pagi.

Penyidik Mabes Polri telah menetapkan tersangka terhadap pejabat KPK itu terkait laporan Sugianto setelah mengantongi tiga alat bukti yakni saksi, keterangan saksi ahli dan dokumen.

"Setelah dirembuk bisa ditingkatkan berupa proses penyidikan sampai akhirnya sudah ada tiga alat bukti yang sah yaitu dokumen, saksi dan dua ahli," ungkap Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Polisi Ronny Sompie.

Wednesday, 21 January 2015

Belajar dari Kesalahan Menuju Sukses


Bambang Mustari Sadino (Bob Sadino) yang dikenal sebagai salah satu konglomerat besar di Indonesia dengan keberhasilan di berbagai bidang bisnis yang didirikannya. Siapa yang tahu kalau Bob pernah berhenti kuliah demi berkeliling dunia? Belajar dari kesalahan adalah suatu ilmu untuk menghargai apa yang telah dimiliki.

Sukses sebagai pengusaha besar di Indonesia, bukan hal yang mudah bagi seorang Bob Sadino sekalipun. Pria yang akrab dipanggil 'Om Bob' ini pernah melakukan kesalahan besar hingga harus memulai usahanya dari nol.

Bob sebetulnya berasal dari keluarga yang berkecukupan. Kesalahan terbesar Bob dilakukannya ketika ia masih berumur 19 tahun. Setelah kedua orangtuanya meninggal, Bob ‘kejatuhan’ warisan di usia muda. Ia memutuskan untuk berhenti kuliah dan menghabiskan setengah warisannya untuk berkeliling dunia. Bob kemudian menetap di Belanda selama 9 tahun dan bertemu dengan belahan jiwanya, Soelami Soejoed. Bob kemudian kembali ke Indonesia bersama keluarga pada tahun 1967.

Sepulangnya Bob ke Indonesia, dengan berbekal 2 mobil Mercedes miliknya, Bob membuka sebuah usaha rental mobil mewah, dengan ia sendiri sebagai supirnya. Karena kelalaiannya, Bob mengalami kecelakaan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah. Tidak punya uang untuk membayar jasa perbaikan mobil, Bob pun bekerja sebagai tukang gali batu dengan gaji pada saat itu hanya sebesar Rp 100,-. Ia sempat mengalami depresi.

Seorang teman Bob menyarankan agar ia memelihara ayam. Bisnis peternakan Bob dimulai sejak itu. Menggunakan ayam negeri untuk mengalahkan pasar yang saat itu didominasi oleh peternak ayam kampung, bisnis Bob pun semakin berkembang di bidang pangan dan peternakan. Kini, Bob menjadi pemilik tunggal pasar swalayan KemChicks dan perusahaan pangan KemFood. Konsumen Bob yang kebanyakan orang asing di Indonesia, makin membuat usaha Bob berkembang pesat.

“Suatu kesuksesan pasti akan dicapai melalui kegagalan demi kegagalan, yang penting optimis," ujar pengusaha nyetrik ini, yang dikenal dengan gaya berbusananya yang santai.

Dalam usahanya, Bob mengutamakan kepuasan pelanggan. Baginya, kepuasan pelanggan adalah akar menuju kepuasan diri sendiri. Pelayanan yang baik akan membuahkan hasil yang setimpal.

Kini, kelahiran Lampung 82 tahun lalu itu, telah kembali kepada Yang Kuasa. Beliau berpulang pada Senin, 19 Januari 2015 di RS Pondok Indah, Jakarta. Sebelumnya telah dikabarkan bahwa kesehatan Om Bob menurun sejak istrinya meninggal dunia pada Juli 2014 lalu. Namun, kisah suksesnya akan terus menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama wirausahawan muda.

Cara Berdialog dengan Atasan

Terkadang keputusan yang dibuat oleh pimpinan kita rasa kurang tepat. Hal ini tidak bisa kita biarkan jika kita memiliki solusi yang lebih baik dan yang tidak terlintas di pikiran atasan Anda. Tetapi ada beberapa kasus seorang atasan marah ketika diberi masukan. Apakah ia pemarah? Belum tentu.

Berikut ada beberapa cara yang bisa dilakukan dan dihindari untuk berdialog dengan atasan Anda:

Lakukan:

1. Gunakan kata-kata seperti “menganjurkan” ketika berdialog dengan atasan Anda. Tidak ada orang yang akan marah ketika mendengarkan suatu anjuran. Dan dia akan lebih mudah menerima anjuran tersebut karena tidak ada tekanan.

2. Antusiaslah saat mempresentasikan gagasan Anda. Bila Anda saja tidak menyukai gagasan Anda, apalagi orang lain.

3. Hargai segi yang baik dari sudut pandang atasan Anda. Jika ada hal positif yang bisa Anda dapat dari situ, kenapa harus menolak?

Hindari:


1. Membuka pertemuan dengan gagasan Anda. Biarkan atasan bicara terlebih dahulu. Kemudian kaitkan solusi Anda dengan apa yang ingin dilakukannya. Dengan cara seperti itu, Anda berdua akan menang atau mencapai win-win solution.

2. Menggunakan kata-kata; “tetapi”, “meskipun”, atau “namun” dalam komunikasi Anda. Kata-kata ini sering bertindak sebagai penghapus yang menghilangkan apa yang mendahuluinya. Bila Anda menunjukkan keraguan dalam perkataan Anda, Anda akan memberikan ia alasan kuat lainnya untuk tidak mendengarkan Anda.

3. Menyangka Anda dapat keluar sebagai pemenang tanpa didukung oleh atasan Anda. Apabila kita melakukannya sendirian, umumnya kita akan kalah sendirian pula.

4. Mengatakan kepada atasan Anda bahwa dia salah. 


Pahami caranya dan selamat mencoba! Apapun keputusan atasan nanti, tentunya tetap harus kita terima dengan baik dan profesional.

Tuesday, 20 January 2015

Tidak Ada Makan Siang Gratis, Jokowi Bagi Bagi Kursi

HADIS Nabi mengatakan: bayarlah upah buruh sebelum keringatnya kering. Dalam konteks Presiden Jokowi, hal itu diartikan menjadi: bagi-bagilah kursi sebelum tim sukses menagih. Sejak terpilih jadi presiden, Jokowi berusaha membuktikannya. Ada yang kebagian jadi menteri, kepala badan, sampai wantimpres. Maklumlah, dalam politik itu memang tak ada makan siang gratis. Siapa membantu pasti dapat gula batu!
Di masa Orde Baru, Pak Harto hanya bagi-bagi kekuasaan pada teman perjuangannya dulu. Bila masih hidup, langsung kepada yang bersangkutan. Tapi jika sudah meninggal, rasa terima kasih itu bisa diberikan kepada anaknya atau istrinya. Maka pernah terjadi, ada gubernur yang begitu bagus kinerjanya, diganti oleh yang lebih tua dan tidak cakap hanya demi memberi tempat pada teman.
Tapi setelah era reformasi, khususnya era Gus Dur, lebih unik lagi. Ada teman akrab yang “dipaksa” jadi dirut kantor berita, meski harus mengorbankan pihak lain yang tak berdosa. Bahkan ada, bekas kepala bank di daerah dijadikan Menteri Keuangan karena dulu membantu pengurusan kreditnya.
Era SBY dan Jokowi, gayanya tak jauh beda. Ucapan terima kasih itu diberikan kepada mereka yang berkeringat dalam pilpres (mitra koalisi). Karena kursi mentri hanya 34, ada yang dijadikan menteri “lungsuran”, karena nunggu setelah reshufle. Lantaran Jokowi baru tiga bulan, belum ada “lungsuran” kursi menteri itu. Yang tidak kebagian kursi menteri hanya diberi pos kepala badan atau sejenisnya, termasuk Wantimpres.
Banyak tokoh PDIP dan mitra koalisi yang cukup berkeringat, tapi hingga kini belum kebagian. Misalnya Maruarar Sirait, Hasto Kristianto, Eva Sundari dan Akbar Faisal (Nasdem). Kemarin Presiden Jokowi mengangkat 9 anggota Wantimpres, tapi sayang nama mereka sama sekali tidak ada. Justru banyak tokoh yang nampaknya tidak “berkeringat”.
Agaknya Hasto Kristianto Cs ini harus bersabar. Siapa tahu beberapa bulan ke depan ada “lungsuran” kursi menteri. Sebab Presiden Jokowi pernah “menjanjikan”, jika menteri kerjanya memble, akan segera diganti. Nah, itulah saatnya kursi “lungsuran” itu jatug ke tengan mereka yang “cengklungen” menunggu. –gunarso ts

SBY Kaget Dengar Ada Isu "Pembersihan" dalam Pemerintahan Jokowi

Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono bersuara terkait konflik pemilihan kepala Polri. Ia menanggapi adanya usaha "pembersihan orang-orang SBY" dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"Di tengah-tengah situasi politik yang menghangat saat ini, saya juga mendengar sejumlah isu, mungkin juga 'provokasi', yang bisa memecah belah di antara kita semua. Termasuk antara PresidenJokowi dengan saya. Diisukan bahwa yang tengah dilakukan sekarang ini adalah pembersihan 'orang-orang SBY', baik di jajaran TNI, Polri, maupun aparatur pemerintahan," kata SBY dalam akun Facebook pribadi miliknya yang ditulis pada Minggu (18/1/2015).

SBY yang mendengar isu tersebut langsung kaget. Ia menilai, jika yang dimaksud dalam isu itu adalah orang-orang dalam Kabinet Indonesia Bersatu, maka hal itu wajar saja. Namun, yang beredar adalah isu pembersihan di jajaran TNI/Polri.

"Saya terhenyak," tulis SBY.

SBY yang menulis ketika sedang berada di Cikeas ini kemudian melanjutkan, pembersihan perwira tinggi TNI/Polri itu adalah suatu usaha yang tidak masuk akal. Ia pun menilai, perwira tinggi TNI/Polri adalah kalangan profesional, bukan politik.

"Apa salah dan dosa mereka? Pengangkatan para pejabat di jajaran TNI & Polri ada mekanismenya," lanjut SBY.

Meski menanggapi isu yang beredar tersebut, SBY tidak yakin Jokowi akan melakukan pembersihan tersebut. "Kalau hal itu terjadi, bagaimana pula nanti jika Presiden baru pengganti Pak Jokowi juga melakukan 'pembersihan' yang sama," tulis SBY.

Perseteruan SBY dengan Megawati

Lebih jauh, SBY pun mencoba menanggapi isu yang beredar yang menyebut kemelut yang terjadi saat ini adalah buah dari perseteruan antara dirinya dengan Megawati Soekarnoputri.

"Jenderal Polisi Sutarman dipersepsikan sebagai orangnya SBY dan Komjen Budi Gunawan sebagai orangnya Ibu Megawati. Untuk diingat, kalau Pak Budi Gunawan dinilai dekat dengan Ibu Megawati karena mantan ADC (ajudan)-nya, maka Pak Sutarman adalah mantan ADC Gus Dur. Bukan mantan ADC SBY," kata SBY.

Lebih jauh, meski disebut-sebut Budi Gunawan adalah orangnya Megawati, SBY memastikan karier Budi Gunawan tidak terhambat pada era dirinya.

"Di era saya, perjalanan karier Komjen Budi Gunawan juga baik dan lancar. Pak Budi Gunawan mengalami tiga kali promosi jabatan serta kenaikan pangkat dari Brigjen ke Irjen, dan kemudian ke Komjen," tutup SBY.

Website DPRD Kota Bekasi Pakai Template Gratisan ?

Kota Bekasi - Website resmi DPRD Kota Bekasi sangat disayangkan menggunakan template serta source gratisan wordpress.




Pantauan beritabekasi.co melalui netcraft.com website yang beralamat di www.dprdbekasikota.go.id yang dibiayai oleh uang negara menggunakan template dan content management system (CMS) menggunakan wordpress yang biasa digunakan blogger atau dibilang open source atau gratisan.

Januari 2015 dengan alamat IP 103.237.35.137 situs www.dprdbekasikota.go.id di manage oleh PT Wijaya Solusindo seperti tercatat di netcraft.com.

Dugaan penunjukan langsung dan tidak profesional ini terlihat dari minimnya fitur dari website dprdbekasikota.go.id dan tidak secanggih milik pemkotbekasi www.bekasikota.go.id.

Ini sejarah hosting dprdbekasikota.go.id sebelum di manage oleh PT Wijaya Solusindo:
PT Qwords Company International Corporate / Direct Member IDNIC Cyber Building 1, 3rd Floor Jl.Kuningan Barat no.8 Jakarta 12710103.28.12.130LinuxApache14-Oct-2014
PT Qwords Company International Corporate / Direct Member IDNIC Cyber Building 1, 3rd Floor Jl.Kuningan Barat no.8 Jakarta 12710103.28.12.27LinuxApache15-Oct-2013

Mendagri: Perppu Diterima DPR, KPU Bisa Mulai Tahapan Pilkada

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) bisa memulai tahapan pilkada serentak 2015 setelah Perppu Nomor 1 Tahun 2014 diterima DPR.
Dijadwalkan, pengambilan keputusan akhir DPR terhadap perppu akan dilakukan pada rapat paripurna, Selasa (20/1) besok.
"Begitu besok dinyatakan DPR melalui peripurna perppu diterima, KPU bisa mulai melakukan tahapan dan persiapan pilkada," kata Tjahjo usai rapat kerja dengan Komisi II, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (19/1).
Memang, Tjahjo melanjutkan, DPR sepakat untuk melakukan revisi terbatas setelah perppu diundangkan. Namun, menurutnya proses revisi tidak akan menjadi hambatan bagi KPU dalam melakukan tahapan pilkada. "KPU tidak perlu menunggu revisi selesai. KPU sudah bisa mulai tahapan," ujarnya.
Meski revisi memungkinkan terjadi perubahan dalam materi UU Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota, menurutnya KPU bisa menyesuaikan. Pemerintah meminta agar dalam pembahasan perubahan UU, Komisi II juga meminta masukan dan pandangan dari KPU.Lantaran KPU lebih mengetahui aspek penyelenggaraan pilkada serentak tersebut.

Selain itu, menurutnya KPU juga perlu menyampaikan kesiapannya. Sebab, dari diskusi terakhir antara Kemendagri dan KPU. Ada usulan dari KPU agar pilkada 2015 diundur ke 2016. Bersamaan dengan pemilihan kepala daerah dengan akhir masa jabatan tahun 2016.

"Kami minta ke ketua Komisi II setelah besok diputuskan di paripurna ada lobi dulu antara pemerintah dengan Komisi II. Kalau perlu KPU diundang agar tahu kesiapannya, apa perlu diundur," ungkapnya.

6 Orang Buta dan Si Gajah

Alkisah, suatu hari seorang kaisar sedang bersenda gurau dengan beberapa orang buta. Tanpa disengaja, pembicaraan pun sampai ke topik tentang gajah. Orang-orang buta tersebut kemudian berkata bahwa mereka tidak tahu apa itu gajah.

Kaisar kemudian memerintahkan pelayannya untuk membawakan seekor gajah kecil dari Selatan agar orang-orang buta tersebut bisa menyentuhnya dan mendeskripsikan bentuk gajah. Maka, mereka mulai menyentuh gajah tersebut.

Orang buta pertama menyentuh gading sang gajah dan berkata, “Ternyata gajah bentuknya seperti sebuah lobak besar!”
Kemudian orang buta kedua menyentuh telinga gajah dan berkata, “Gajah tidak mirip lobak, melainkan seperti sebuah tetampah raksasa.”

Orang ketiga yang menyentuh kaki gajah berkata, “Kalian semua salah! Gajah itu ya mirip sebuah pilar besar.”

Orang keempat menyentuh badan gajah, kemudian ia berkata, “Gajah itu mirip seperti sebuah dinding besar.”

Terakhir, orang buta keenam menyentuh bagian ekor gajah, “Gajah bentuknya seperti seutas tali, kok.”

Keenam orang buta itupun kemudian saling berdebat tentang bentuk sesungguhnya seekor gajah. Kaisar dan para menteri pun tidak kuat menahan tawa melihat perdebatan mereka.

Netter yang Bijaksana,

Dari kisah ringan di atas, kita harus tahu bahwa pemahaman tentang suatu hal maupun orang lain, tidak bisa hanya di lihat sebelah mata saja. Pengenalan yang terbatas dan tidak utuh mengenai sesuatu atau mengenai seseorang dapat menyesatkan atau membingungkan bahwa memberi informasi yang salah kepada orang lain. Begitupun dengan pendapat, setiap orang punya pandnagan yang berbeda-beda tentang suatu kondisi. Maka dari itu, baiknya kita saling menghargai dan mau memahami tentang pendapat dan pribadi masing-masing.

Sunday, 18 January 2015

POLITIK IKHLAS ... ada tidak yach di INDONESIA? 2

Ada pepatah bilang kalau kita memberi tangan kiri kita saja tidak berhak tahu apa yang kita berikan, itu adalah perumpamaan Keihkhlasan apa yang sudah kita berikan. jika tangan kiri saja tidak berhak tahu bagai mana dengan orang yang memberikan dengan meminta imbalan sedangkan yang di berikan adalah orang yang benar benar membutuhkan.

dalam berpolitik sekarang ini saya lebih melihat pendidikan akan " apa yang dapat diberikan dari orang yg kita beri " nah itu adalah bahasa transaksi bukan bahasa keikhlasan.

Politikus sekarang ini secara tidak langsung mengajarkan kepada masyarakat dan memaksa masyarakat untuk berhutang budi  dengan cermin bahwa pada saat para politikus itu membantu, melakukan aktivitas sosial dimana aktivitas itu sangat bermanfaat dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat itu sendiri dengan label  tersebut mereka mengenalkan partainya bahkan personal yang akan di berikan jabatan, apa yang terjadi ketika harapan perolehan suara tidak sesuai keinginan , maka partai dan personal itu seakan akan memiliki " dendam kesumat"  terhadap masyarakat yang di bantu nya. dan tidak akan melakukan program bersifat sosial di wilayah tersebut lagi.

Tidakkah mereka berfikir bahwa proses itu panjang tidak seperti supermie yang dalam waktu sekejap dapat di nikmati,  berfikirlah  untuk menabur benih, apakah kita akan panen dalam tahun yang sama atau tahun berikutnya atau tahun berikutnya lagi, coba menanam benih lah dulu.

Terlihat baik hanya 1 bulan sebelum pemilihan saja, tebar pesona dengan blusukan, pembagian antribut dll, setelah pemilihan  dilaksanakan seakan masyarakat sdh diberikan hal yang terbaik sebelum pemilihan suara jadi kewajiban secara sosial sudah selesai. pada saat itulah hitung hitungan di mulai. 


Mari kita berusaha ikhlas di dalam pribadi, organisasi, dan lingkungan. bekerjanya karena Awloh SWT, dan ganjaran terbesar akan diberikan Awloh SWT , Percayalah hasil terbaik pasti didepan kita, tinggal berapa lama Awloh SWT memberikan waktu untuk kita Melakukan perjalanan pada titik hasil terbaik yang kita rencanakan.

Kisah Nabi Muhammad saw menyuapi orang yahudi yang buta

Banyak kisah teladan yang perlu kita pahami, mengerti dan teladani dari kehidupan nabi Muhammad saw. diantaranya adalah Kisah Nabi Muhammad menyuapi orang yahudi yang buta.

Dimasa kehidupan nabi saw. ada pengemis yahudi yang buta yang bisa tempatnya di sudut pasar Madinah Al Munawarah. Dan pengemis itu punya kebiasaan apabila ada orang yang mendekatinya ia selalu berkata:


“Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir. Apabila kalian mendekatinya, maka kalian akan di pengaruhinya.”

Nah menariknya hampir setiap pagi, Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawa makanan, dan tanpa berkata sepatah katapun Rasul menyuapi makanan yang dibawanya kepada pengemis itu walaupun pengemis itu selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad seperti perkataan di atas.

Rasulullah SAW melakukan hal itu hingga beliau menjelang wafat. Setelah Rasulullah wafat, tak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi dan yang menyuapi orang Yahudi yang buta itu.

Suatu hari Abu Bakar ra berkunjung ke rumah anaknya (Aisyah). Beliau bertanya kepada Aisyah: “Anakku, adakah sunnah Rasul yang belum aku kerjakan?” . Aisyah menjawab pertanyaan ayahnya: “Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah saja. Hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayah lakukan kecuali satu sunnah saja“, ucap Aisyah.

“Apakah itu?” Tanya Abu Bakar. “Setiap pagi, Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang ada di sana“, jawab Aisyah.

Keesokan harinya, Abu Bakar pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikan kepada pengemis itu. Abu Bakar mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan itu kepadanya.

Ketika Abu Bakar mulai menyuapinya, tiba-tiba pengemis itu marah sambil berteriak: “Siapa kamu!” Abu Bakar menjawab: “Aku orang yang biasa“. “Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku.” sahut pengemis buta itu.

Lalu pengemis itu melanjutkan bicaranya: “Apabila ia datang kepadaku, tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan itu, baru setelah itu ia berikan makanan itu kepadaku.”

Abu Bakar yang mendengar jawaban orang buta itu kemudian menangis sambil berkata: “Aku memang bukan yang biasa datang kepadamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya. Orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad, Rasulullah saw. yang sering anda maki dan fitnah”

Setelah pengemis itu mendengar cerita Abu Bakar, pengemis itu pun menangis dan kemudian berkata “Benarkah demikian?”, tanya pengemis, kepalanya tertunduk dan air matanya mulai menetes.

“Selama ini aku selalu menghinanya dan memfitnahnya”, lanjutnya. Tetapi ia tidak pernah marah kepadaku, sedikitpun!”, ucap sang pengemis Yahudi sambil menangis terisak.

“Ia selalu mendatangiku, sambil menyuapiku dengan cara yang sangat lemah lembut…”  sambil menahan kesedihan… namun akhirnya dia pun menangis.

Lalu ditengah tangisannya, sang pengemis Yahudi itupun berteriak, “Ia begitu mulia !Ia begitu mulia…!” sambil mendongakkan kepalanya kearah langit biru. Kedua tangannya dibuka lebar seperti berdoa, dan kemudian kembali duduk simpuh.

Spontan, mereka berpelukan. Mereka berdua larut dalam tangisan. Tangisan kehilangan seseorang yang paling mulia sepanjang masa. Lalu sesaat mereka terdiam, kemudian pengemis Yahudi buta itu meminta kepada Abu Bakar untuk menuntunnya bersyahadat.

Ahirnya pengemis itupun bersyahadat dihadapan Abu Bakar. Jadilah pengemis itu seorang muslim yang berserah diri kepada Allah SWT. Subhanallah…

POLITIK IKHLAS ... ada tidak yach di INDONESIA?



"Surat Buat Wakil Rakyat"

Untukmu yang duduk sambil diskusi
Untukmu yang biasa bersafari
Disana di gedung DPR

Wakil rakyat kumpulan orang hebat
Bukan kumpulan teman teman dekat
Apalagi sanak famili

Dihati dan lidahmu kami berharap
Suara kami tolong dengar lalu sampaikan
Jangan ragu jangan takut karang menghadang
Bicaralah yang lantang jangan hanya diam

Dikantong safarimu kami titipkan
Masa depan kami dan negeri ini
Dari Sabang sampai Merauke

Saudara dipilih bukan di lotere
Meski kami tak kenal siapa saudara
Kami tak sudi memilih para juara
Juara diam juara he eh juara hahaha

Untukmu yang duduk sambil diskusi
Untukmu yang biasa bersafari
Disana di gedung DPR
#iwanfals

Bait bait lagu diatas di nyanyikan oleh Iwan Fals, ketika lagu tersebut di nyanyikan saya merasa bahwa fenomena pemerintahan sekarang memang seperti lagu tersebut. dari baground  pendidikan, agama , atau paratai politik apapun sepertinya memang sdh berprilaku seperti nyayian tersebut.

sedikit bercerita, .....Alkisah, pengalaman pribadi saya, :  saya adalah salah satu kader partai politik yang lahir pada 1999, partai tersebut berazaskan islam,  dimana di partai tersebut para aktivis HMI, ROHIS, REMAJA MASJID, banyak berkumpul dengan tujuan yang sama yaitu dakwah, ini cerita pada waktu itu yach.....saya adalah salah satu kader militan pada masa itu yach,,, mungkin orang yang mengenalkan partai tersebut ke masyarakat di lingkungan saya,, keggiatan bakti sosial bahkan mebuat tempat pendidikan agama adalah aktivitas harian saya, sehingga alhamdulillah siapa yang tidak kenal saya di lingkungan tempat saya tinggal, tapi mereka mengenal saya dengan nama saya dan dengan nama belakang saya adalah nama partai sampai tahun ini 2015.

singkat cerita 1999...2009,, saya  melihat kebijakan-kebijakan partai ini semakain melenceng dari pergerakan da'wah, sehingga saya sdh tidak tertarik dengan partai tersebut bahkan ada beberapa prilaku kader yang sdh saya anggap menyimpang dan jauh dari nilai keikhlasan dan saya anggap partai ini sama saja dengan partai yg mereka anggap busuk. seperti cerita saya selanjutnay:

  1. Kader berbicara bahwa anggota dewan dari partai tersebut hanya akan membawa aspirasi  dan memperjuangkannya bila pada saat pemilihan suara , suara mereka banyak di wilayah tersebut bila tidak, mohon masyarakat tersebut minta di perjuangkan aspirasinya ke Anggota dewan yang mereka pilih.. dahsyat memang kata kata itu. 
  2. banyak organisasi Sosisal bahkan kemasyrakatan yang pada saat mereka mengadakan acara seperti daerah saya pada saat ini musimnya acara Maulid Nabi, di masjid masjid. ada salah satu DKM Masjid menitipkan proposalnya kepada saya karena dengan cap bahwa saya adalah masih kader partai, jadi pengurus masjid tersebut meminta bantuan secara financial untuk terlaksananya Maulid Nabi Muhammad SAW, cukup mengagetkan ketika saya akan berniat menitipkan proposal ke salah satu pimpinan partai di level terbawah,  di berkata " akan saya cek dulu di wilayah tersebut suara partai kami berapa" wowwww kaget sekali saya...kasian masyarakat di indonesia dimana mereka punya aspirator yang notabennya di pilih rakyat untuk mengurusi rakyat malah mengurusi anggota dan kadernya saja
Apakah masih ada partai yang seperti partai yang saya ikut di dalamnya pada tahun 1999 s/d 2004.

jadi mari kita cerdas memilih partai dan calon berikutnya.

Benarkah Booming Batu Akik Monkey Business?

Kota Bekasi - Menjamurnya gemstone pencinta batu akik di tengah-tengah masyarakat makin diminati masyarakat, namun ada pihak yang menyebut kalau bisnis batu ini dengan Monkey Bussines. Berikut ilustrasinya...
Suatu hari di sebuah desa, seorang yang kaya raya mengumumkan akan membeli monyet dengan harga Rp. 50.000,- per ekor. Padahal monyet disana sama sekali tak ada harganya karena jumlahnya yang banyak dan kerap dianggap sebagai hama pemakan tanaman buah-buahan.

Para penduduk desa yang menyadari bahwa banyak monyet disekitar desa pun kemudian mulai masuk hutan dan menangkapinya satu persatu.

Kemudian si orang kaya membeli ribuan ekor monyet dengan harga Rp 50.000,- . Karena penangkapan secara besar-besaran akhirnya monyet-monyet semakin sulit dicari, penduduk desa pun menghentikan usahanya untuk menangkapi monyet-monyet tersebut..

Maka si orang kaya pun sekali lagi kembali untuk mengumumkan akan membeli monyet dengan harga Rp 100.000 per ekor. Tentu saja hal ini memberi semangat dan "angin segar" bagi penduduk desa untuk kemudian mulai untuk menangkapi monyet lagi. Tak berapa lama, jumlah monyet pun semakin sedikit dari hari ke dan semakin sulit dicari, kemudian penduduk pun kembali ke aktifitas seperti biasanya, yaitu bertani.

Karena monyet kini telah langka, harga monyet pun meroket naik hingga Rp 150.000,- / ekornya. Tapi tetap saja monyet sudah sangat sulit dicari.

Sekali lagi si orang kaya mengumumkan kepada penduduk desa bahwa ia akan membeli monyet dengan harga Rp 500.000,- per ekor!

Namun, karena si orang kaya harus pergi ke kota karena urusan bisnis, asisten pribadinya akan menggantikan sementara atas namanya.

Dengan tiada kehadiran si orang kaya, si asisten pun berkata pada penduduk desa: "Lihatlah monyet-monyet yang ada di kurungan besar yang dikumpulkan oleh si orang kaya itu. Saya akan menjual monyet-monyet itu kepada kalian dengan harga Rp 350.000,- / ekor dan saat si orang kaya kembali, kalian bisa menjualnya kembali ke si orang kaya dengan harga Rp 500.000,- . Bagaimana...?".

Akhirnya, penduduk desa pun mengumpulkan uang simpanan mereka dan membeli semua monyet yang ada di kurungan.

Namun...
Kemudian...
Mereka tak pernah lagi melihat si orang kaya maupun si asisten di desa itu! 

Selamat datang di Wall Street..!

Inilah yang dikatakan orang "Monkey Bussiness"!

So, jangan terjebak oleh "Monkey Business"... 
Seperti pohon Antherium. Seperti burung lovebird
Seperti ikan Lohan
Seperti semua barang yang kita beli tetapi "bukan karena membutuhkan" nya.. 

Hati hati Monkey Business yang sekarang lagi marak adalah "DEMAM BATU AKIK"

Ahok: Pemimpin Harus Miliki Empat Sifat Rasulullah


JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama berpendapat, setiap pemimpin harus memiliki empat sifat yang dimiliki Nabi Muhammad saw. 

Empat sifat itu adalah Shiddiq (benar), amanah (dipercaya), fathonah (cerdas), dan tabligh (menyampaikan).

Sayangnya menurut pria yang akrab disapa Ahok itu, manusia yang hidup di dunia saat ini tidak akan mampu memiliki sifat-sifat Rasulullah saw. Tetapi, kata dia, paling tidak sebagai manusia kita harus memiliki keteladanan seperti Nabi Muhammad saw.

"Paling tidak saya sudah punya empat sifat Rasulullah," kata Ahok saat menjadi pembicara dalam seminar peringatan Nabi Muhammad‎ saw bertema 'Rasulullah Sebagai Pemimpin Teladan', di Gedung Smesco, Ahad (18/1).

Friday, 16 January 2015

Kebiasaan Orang Sukses Menjelang Tidur



kebiasaan orang sukses sebelum tidur - Karakteristik dasar yang dimiliki orang sukses adalah memanfaatkan waktu semaksimal mungkin. Dengan demikian, tidak ada waktu yang terbuang sia-sia dalam kehidupan mereka.

Ciri-ciri orang yang ingin dan sudah meraih kesuksesan adalah memanfaatkan waktu untuk hal-hal yang bermanfaat meskipun hanya sebentar. Dan beberapa orang sukses biasanya memiliki kebiasaan tertentu semacam 'ritual' sebelum tidur malam. Kebiasaan-kebiasaan ini bukan tanpa tujuan, akan tetapi untuk menyiapkan untuk hari esok yang lebih baik dan juga mengevaluasi pekerjaannya selama seharian.

Selain itu, aktifitas yang sering dilakukan orang-orang sukses ini tergolong kebiasaan yang menyehatkan tubuh dan pikiran. Berikut adalah kebiasaan orang-orang sukses yang mungkin bisa Anda contoh dan diterapkan dalam kehidupan Anda.

1. Membaca (Bill Gates)
Bill Gates merupakan seorang ilmuwan komputer yang sangat berpengaruh dalam peradaban kehidupan saat ini. Selain itu, ia juga pernah dinobatkan sebagai orang terkaya di dunia versi majalah Forbes. Kesuksesan yang ia capai bukan tanpa usaha, ia selalu bekerja keras dan pantang menyerah.

Sementara itu, saat menjelang tidur ia selalu menyempatkan diri untuk membaca. Entah itu membaca tentang politik, ilmu pengetahuan, sosial, dan berita-berita terkini. Seperti yang kita ketahui bahwa membaca sebelum tidur dapat meningkatkan memori otak dalam jangka panjang.

2. Jalan Kaki Santai (Warren Buffett)
Pengusaha kaya rasa asal Amerika Serikat ini punya cara khusus untuk menurunkan rasa stres karena rutinitas sehari-hari. Menjelang tidur, ia selalu jalan kaki santai. Tujuannya agar pikiran tidak merasa jenuh dan dapat berfikir secara jernih.

3. Membuat Karya (Vera Wang)
Salah satu kebiasaan yang dilakukan oleh Vera Wang adalah membuat sejumlah desain, setidaknya konsep-konsep desain. Biasanya ia memilih saat waktu hening dan sunyi, karena di waktu tersebut adalah waktu yang tepat untuk membuat kreasi dan berfikir kreatif.

Itulah beberapa aktifitas yang sering dilakukan oleh orang-orang sukses dunia. Manfaatkan waktu santai Anda untuk hal-hal yang bermanfaat. Manajemen waktu yang baik dapat membuat hidup pun teratur, sehingga tidak sulit bagi Anda untuk meraih sebuah kesuksesan secara finansial.

LEIDEN IS LIJDEN: BELAJAR LEADERSHIP DARI KELUARGA KECIL IBRAHIM A.S

  Hisahito Rahmat Dakwansyah Ketika kita bicara kepemimpinan, pikiran kita sering melayang pada sosok yang memimpin negara, memenangi pepera...