Permintaan Maaf

Setujukah Anda bahwa "maaf" menjadi kata yang langka untuk diucapkan sekarang ini? Jika ya, maka kita menyadari bahwa adanya kemunduran mental dan ini tidak boleh dibiarkan, harus diubah sekarang juga. Berikut merupakan film pendek yang mengajarkan kita tentang esensi dari sebuah kata maaf:

Film tersebut bermula dari seorang ayah yang mengajak kedua anak perempuannya mengunjungi sebuah supermarket. Si bungsu sedang tidak dalam kondisi mood yang baik, terlihat dari wajah dan perilakunya yang dengan sengaja menabrakkan troli ke ayahnya lalu menjatuhkan buku yang dipegang oleh kakaknya. Melihat hal itu, sang ayah langsung bertindak. Ia meminta si bungsu untuk meminta maaf namun ditolak karena ia merasa bahwa itu merupakan sebuah kecelakaan atau tidak sengaja.

Singkat cerita sang ayah meminta si bungsu untuk tetap meminta maaf walaupun itu merupakan sebuah kecelakaan baginya. “I know it's not easy but make it sound, it's just a sound (ayah mengerti ini tidak mudah tetapi katakanlah.. ini hanya sebuah kata)." Itu merupakan anjuran dari sang ayah yang mulai menenangkan pikiran dan perasaan si bungsu sehingga akhirnya ia mau meminta maaf kepada kakaknya.

Setelah suasana mulai damai, muncul seorang perempuan yang tiba-tiba menabrak si bungsu lalu tidak meminta maaf. Si bungsu bingung mengapa ia tidak meminta maaf, lalu sang ayah menghampiri perempuan tersebut yang ternyata sedang sibuk dengan teleponnya. Perempuan tersebut dengan kasarnya menolak untuk meminta maaf kepada si bungsu.

Kecewa dengan perlakukannya, sang ayah meminta manager supermarket untuk menasihati perempuan tersebut agar segera meminta maaf karena ia mau mengajarkan anaknya untuk meminta maaf meskipun itu sebuah ketidaksengajaan. Tetapi sang perempuan tetap menolak dengan keras. Si bungsu mempertanyakan perlakuan perempuan tersebut dan merasa tidak adil. Sang ayah tidak dapat menjawab.

Di akhir cerita, manager supermarket tersebut memanggil polisi untuk menangkap sang perempuan atas tuduhan pelanggaran ringan (di Amerika Serikat jika melakukan perlakuan yang tidak menyenangkan, baik melalui kata-kata ataupun perbuatan minimal dua kali dalam satu waktu, maka dapat dikenakan hukuman). Ketika polisi sedang menindak sang perempuan, si bungsu menghampirinya dan berkata, “Saya tahu bahwa sulit untuk meminta maaf, saya juga tidak menyukainya. Tetapi ayah saya mengajarkan bagaimana untuk meminta maaf. Maaf hanya merupakan sebuah kata. Cobalah.” Spontan sang perempuan terharu lalu meminta maaf kepada si bungsu.

Netter yang bijaksana,

Memang maaf hanya merupakan sebuah kata, tetapi kita perlu belajar mengucapkannya dengan hati, dengan ikhlas. Itu berarti, kita menyesal dengan kesalahan kita lalu mau mempertanggungjawabkannya. Menyesal berarti tidak akan mengulangi kesalahan, sedangkan bertanggung jawab berarti kita ingin membangun hubungan yang baik. Jadi janganlah Anda melakukan kesalahan lalu meminta maaf, tetapi selanjutnya melakukan kesalahan yang sama.

Film pendek di atas juga mengajarkan kita bahwa maaf merupakan hal yang sebenarnya tidak terlalu sulit untuk diucapkan, serta bisa berdampak buruk bagi diri kita sendiri jika tidak diucapkan. Lihatlah yang dialami sang perempuan yang secara terus-menerus menolak untuk meminta maaf. Padahal jika sejak awal dia mau mengakui kesalahannya lalu meminta maaf, tentu ini tidak akan berujung pada penangkapan oleh polisi.

Mari, belajar bertanggung jawab atas kesalahan diri sendiri dengan meminta maaf.