KOTA BEKASI – Delapan dari 12 Pengurus PAC (Pengurus Anak Cabang) PDI Perjuangan Kota Bekasi dengan antusias menghadiri silaturahmi yang digagas oleh Bendahara Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Bekasi, Anim Imamuddin di Rumah Makan Raja Sunda, Bekasi Barat, Sabtu (28/02/2015).
Silaturahmi yang juga dihadiri beberapa pengurus DPC PDI Perjuangan ini memang sengaja digelar untuk merekatkan nilai – nilai silaturahmi para pengurus PAC PDI Perjuangan Kota Bekasi dengan Anim Imamuddin yang juga salah seorang kandidat kuat calon Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bekasi yang akan bertarung dalam Konferensi Cabang (Konfercab) PDI Perjuangan pada 9 Maret 2015 di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
“Saya memohon doa restu dan dukungannya kepada seluruh teman – teman hadir, khususnya struktural PAC PDI Perjuangan Kota Bekasi,” ujarnya mengawali kegiatan silaturahmi tersebut.
Pria yang akrab disapa Bang Anim ini menegaskan, bahwa pencalonan dirinya semata-mata adalah panggilan pengabdian untuk membesarkan partai, dan juga mengelola jalannyapartai kearah yang lebih baik. “Kita fokus dengan tata kelola berpartai yang secara administratif harus dioptimalkan, sebab kunci berorganisasi itu dari aspek administrasi bisa diukur, apakah organisasi ini dikelola dengan baik atau tidak,” tegas pria yang menjabat sebagai Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Bekasi ini.
Anim mengaku sudah mematangkan formula-formula tersendiri ketika nanti menakhodai DPC PDI Perjuangan Kota Bekasi, seperti menumbuhkembangkan potensi para pengurus dan kader dengan berbasis kemandirian dan juga kemampuan berdaya guna yang dapat meningkatkan kekuatan perekonomian.
“Saya berharap kedepan, PDI Perjuangan bisa diterima di tengah – tengah masyarakat karena kemandirian dan kekuatan ekonomi para kader dan pengurusnya,” harap pria sudah teruji kepemimpinannya dalam membesarkan Koppas Kranggan ini.
Sementara itu, Henu Sunarko dari Tim Asistensi Anim Imamuddin menjelaskan bahwa untuk pencalonan Ketua DPC tak sepatutnya mengusung semangat rivalitas antar para kandidat. “Dinamika internal harus kita pahami sebagai irama yang saling harmoni, bukan sesuatu yang hanya melahirkan kegaduhan. Itulah sebabnya, kami selalu menomorsatukan nilai dan semangat kompetisi yang saling menghormati,” jelas pria berkacamata ini.
Lebih jauh, Henu juga menjelaskan bahwa prinsip serta filosofi perjuangan yang diusung pihaknya adalah amanat konstitusi partai. “Partai adalah alat perjuangan, bukan alat peperangan. Marwah berpartai harus kembali pada nilai dasar itu, konstestasi politik sesungguhnya adalah bertarung dengan partai lain di pilkada, pileg atau pilpres,” pungkasnya. (wok)
No comments:
Post a Comment