HARBIN -- Aneka lagu dan tarian tradisional Indonesia tampil memukau di kota salju Harbin, Provinsi Heilongjiang, Cina pada Selasa (2/2) malam waktu setempat, menandai 65 tahun hubungan Indonesia-Cina.
Aneka lagu dan tarian tradisional Indonesia itu ditampilkan para warga keturunan Indonesia-Cina yang telah lama menetap di Cina, beserta anggota diaspora Indonesia-Cina.
Ragam tari dan lagu budaya Indonesia diawali tarian Lenggang Jakarta, dilanjutkan dengan berbagai lagu antara lain Walang Kekek,Yamke Yamko Rambe, Butet serta Cucak Rowo. Tak ketinggalan lagu ciptaan Gesang, Bengawan Solo pun diperdengarkan kepada para hadirin.
Sementara tarian Indonesia yang ditampilkan antara lain Saman dan Tari Piring. Beberapa lagu dan tarian Cina pun ikut mewarnai pertunjukan malam budaya tersebut.
Kepala Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Beijing Santo Darmosumanto mengatakan gelar budaya tersebut diharapkan dapat makin mengeratkan hubungan antarmasyarakat kedua negara.
"Indonesia dan Tiongkok telah memiliki sejarah hubungan yang panjang dan telah berjalan baik. Semoga dengan gelar budaya ini, hubungan kedua negara semakin erat dan semakin hangat, atas dasar saling menghormati serta menghargai satu sama lain dan setara," ujarnya.
Hal senada diungkapkan Ketua Masyarakat Cina di mancanegara, Chang Guo Qiang yang mengatakan, melalui sejarah yang panjang kini Indonesia dan Cina menjadi mitra strategis komprehensif yang saling melengkapi. Indonesia dan Cina adalah dua negara besar, yang memiliki peran besar tidak saja bagi kedua negara, tetapi juga kawasan.
"Karena itu, malam kebudayaan ini diharapkan makin mengeratkan masyarakat kedua bangsa, guna memperkuat hubungan kedua negara," katanya menekankan.
Sementara itu Ketua Umum Diaspora Indonesia-Cina Yenni Thamrin mengatakan, penampilan budaya Indonesia tersebut juga merupakan upaya untuk semakin memperkenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat Cina.
Indonesia memiliki ragam budaya, tarian, lagu dan bahasa yang menarik untuk diperkenalkan kepada masyarakat Cina serta dunia. Melalui budaya kita juga dapat melakukan diplomasi bagi kepentingan nasional Indonesia, budaya merupakan bentuk soft diplomasi," ujarnya.
Yenni menambahkan,"hubungan antarmasyarakat Indonesia dan Cinamasih harus diperkuat antara lain melalui kerja sama budaya, sehingga hubungan Indonesia dan Cinayang telah berjalan 65 tahun juga semakin kuat dan bermanfaat bagi kedua negara, bagi masyarakat kedua bangsa".
No comments:
Post a Comment