Friday, 26 December 2014

Wow Ada 10 Makam Keramat Di Kota Bekasi Yang Sering Diziarahi

KOTA BEKASI – Makam keramat atau makam yang sudah berusia lanjut masih menjadi primadona kalangan para peziarah yang mengharap berkah dan tujuan lain dari ritual di makam yang diziarahi.
Berikut daftar makam yang berlokasi di Kota Bekasi dan sekitarnya yang masuk dalam kategori makam yang keramat.
1. Makam Mbah Kandong.
Berdasarkan penuturan para ahli hikmah nama sebenarnya adalah Pangeran Arya Wijaya atau Raden Pengebunan atau juga Raden Pangandangan. Beliau Adalah Panglima perang Kerajaan Cirebon yang diutus untuk mencegah penjajahan Belanda pada waktu itu dan Sekaligus untuk menyebarkan agama islam. Makam tesebut berada di Jalan Makom RT 04/04 Jatikramat, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat.
2. Makam Hj. Komariah adik kandung Raden Kusuma Wijaya terletak di Jatimakmur, Pondokgede, Kota Bekasi.
3. Napak Tilas Raden Maulana Hasanuddin.
Terletak Di Kampung Kemang, Jatibening Baru, Pondokgede, Kota Bekasi.
4. Napak Tilas Mbah pulung.
Prasasti yang tertinggal berupa sebuah guci terletak di Jalan Kalistana Jatibening Baru, Pondok Gede, Kota Bekasi.
5. Makam Mbah Dato Banjir (Pangeran Syarif).
Terletak di Lubang Buaya, Jakarta Timur.
6. Makam Raden Ahmad Sang Yang Senopati bertempat di kampung Raden.
7. Makam Nyi Mas Putri Mayang Sari dan Suaminya Mbah Gondo.
Bertempat di Jatisari, Jatiasih, Kota Bekasi.
8. Raden Umar atau Mbah Guru Keneng
Bertempat di Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Al – muawanah Ceger Bekasi Selatan, Kota Bekasi.
9. Makam KH Abubakar Jamal Bin H Akhi.
Berlokasi di YPI Al – Barokah Jatimakmur, Pondokgede, Kota Bekasi.
10. Makam KH Hamim Bin Guru Nyama Bin Koiman.
Terletak di Bojong Nangka, Pondokgede, Kota Bekasi.
Ada juga tempat lainnya yang sering dikunjungi diantaranya Makam Mbah Rangga di Jatirangga, Sumur Binong di Kranggan, Makam Mbah Ireng di Jatirasa dan mungkin masih ada tempat lainnya yang belum diketahui dan belum terungkap. (wok)

1 comment:

  1. Embah Kandong...

    Beliau bernama asli tubagus syarifuddin bin tubagus abdul shomad
    Beliau keturunan pangeran burhan bin pangeran ksatrian bin sultan haji abulnashri abdul kohhar bin sultan ageng tirtayasa yg bermuara ke maulana hasanuddin banten bin sunan gunung jati cirebon

    Makam tersebut adalah makam syaikh tubagus syarifuddin bin tubagus abdul shomad alias mbah kandong alias syaikh suhud.

    kenapa dikenal dengan panggilan atau sebutan atau nama syaikh suhud ???
    karena ada riwayat nya begini.....


    Bahwa pada waktu rombongan jama'ah haji kampung jati kramat yg didalamnya juga ada H.Gering yg mau pergi haji lalu dengan naik kapal laut belanda,

    Tapi kapalnya bocor di saat mau berlayar pergi haji...

    Lalu kapal laut itu ditambal pake daun sirih oleh mbah kandong...
    maka dengan seketika kapal itu dpt berjalan lagi melanjutkan perjalanan berlayar ke mekkah...

    Akan tetapi mbah tubagus syarifuddin alias mbah kandong tidak ikut serta di dalam kapal laut itu.. ( tidak ikut bersama rombongan jama'ah )

    Tapi pas sampai di mekkah, mbah kandong sudah sampai duluan di mekkah daripada rombongan jama'ah jati kramat...

    Lalu pas jama'ah jati kramat ke jabal uhud dengan kaget para jama'ah rombongan haji kampung jati kramat melihat mbah kandong juga sudah lebih duluan ada di jabal uhud....


    Nah dari riwayat ini lah maka nya embah syarifuddin alias mbah kandong dikenal dengan julukan syaikh Suhud.




    Jadi nama suhud & kandong itu bukan nama asli nya.



    Kandong itu penisbatan kendaraan nya yaitu : Andong / Handong / Kandong = Delman


    Syaikh Suhud itu penisbatan nama : Jabal Uhud.




    Inilah asal usul nama Embah kandong & syaikh suhud


    🙏

    Lalu siapakah H.Gering itu ???



    Beliau adalah salah seorang rombongan jama'ah haji kampung jati kramat yg pd waktu itu hidup sezaman dengan embah kandong..


    Lalu H.Gering memiliki anak cucu keturunan sampai saat ini yg menjaga & merawat makam embah kandong..

    Sebagai juru kunci makam ( kuncen makam )

    ReplyDelete

LEIDEN IS LIJDEN: BELAJAR LEADERSHIP DARI KELUARGA KECIL IBRAHIM A.S

  Hisahito Rahmat Dakwansyah Ketika kita bicara kepemimpinan, pikiran kita sering melayang pada sosok yang memimpin negara, memenangi pepera...