Monday, 29 December 2014

Dua "Kutukan" Menanti Madrid di Tahun 2015

.
Ronaldo Cs bertekad mengulang sukses 2014, tahun depan

Menutup tahun 2014 dengan cemerlang usai memenangi Piala Dunia Klub awal Desember lalu, sikap optimis pun menyelimuti para penggawa Real Madrid menyambut tahun 2015. 

Di tahun 2014, Madrid sukses merengkuh empat gelar, yaitu Copa del Rey, Liga Champions, Piala Super Eropa dan Piala Dunia Klub. Bintang Madrid, Cristiano Ronaldo berharap sukses ini berulang di tahun 2015.

"Menjadi sebuah mimpi bila tahun 2015 bisa seperti atau lebih baik dari 2014. Itu bisa saja terjadi karena Madrid selalu menjadi kandidat kuat memenangkan kompetisi," kata Ronaldo dilansir Marca.

Dari sekian trofi yang diperebutkan di musim 2015, trofi Liga Champions masih menjadi target utama Real Madrid. Iker Casillas Cs berpeluang mempertahankan gelar karena sukses melaju ke babak 16 besar Liga Champions musim ini.

Namun ambisi besar El Real mempertahankan gelar Liga Champions diprediksi bakal dihambat dua "kutukan" yang sudah menanti skuat asuhan Carlo Ancelotti di kompetisi kasta tertinggi Eropa itu di tahun 2015 nanti.

Berstatus juara bertahan, Madrid tampil sempurna di babak penyisihan Liga Champions musim ini dengan meraih enam kemenangan. Namun di situlah letak kutukannya. Tidak ada klub yang bisa juara usai tampil sempurna di babak penyisihan.

Dilansir Marca, Senin 29 Desember 2014, sepanjang sejarah Liga Champions, klub yang sukses meraih poin maksimal saat penyisihan, selalu gagal juara. Kutukan itu pernah dialami Milan (1993), PSG (1996), Barcelona (2003) dan Real Madrid era Mourinho (2012)  

Kutukan kedua terkait status juara bertahan Madrid. Seperti diketahui, sejak format Liga Champions berubah pada tahun 1990-an, belum pernah ada juara bertahan yang sukses mempertahankan gelar. Atau dalam kata lain, menang dua kali berturut-turut.

Namun fakta menakutkan itu tidak membuat Ronaldo gentar. "Kami punya semangat yang membantu kami bisa memenangkan gelar sebanyak mungkin dan kami akan bertarung mati-matian untuk mendapatkan semua itu."

No comments:

Post a Comment

LEIDEN IS LIJDEN: BELAJAR LEADERSHIP DARI KELUARGA KECIL IBRAHIM A.S

  Hisahito Rahmat Dakwansyah Ketika kita bicara kepemimpinan, pikiran kita sering melayang pada sosok yang memimpin negara, memenangi pepera...