Sebagai daerah yang baru saja genap berusia 19 tahun setelah berpisah dengan Kabupaten Bekasi tahun 1997, patut diacungkan jempol. Wilayah yang dipimpin Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi ini tak main-main membangun daerah yang dulunya dikeliling rawa dan ilalang. Puncak apartemen dan kemewahan hotel membuat kota ini menjadi hidup.
Pendirian apartemen yang sekarang menjulang tinggi, membuat mata kita semua tak berkedip dibuatnya. Mungkin dulu Bekasi selalu dikenal sebagai daerah panas, dan terpelosok, tapi sekarang tak lagi seorang pun yang mau mencap Bekasi sebagai daerah tertinggal.
Bahkan, sekarang ini Kota Bekasi tengah disebut-sebut sebagai daerah yang sedang menuju Kota Pintar. Kota Pintar diartikan sebagai kota masa depan, dan hampir seluruh kota di dunia tengah menapaki langkah menuju penerapan konsep ini.
Demi mewujudkan mimpi menjadi smart city, Pemerintah Kota Bekasi terus berupaya ke arah itu. Di awali dengan beberapa langka seperti membuka 1.000 titik wifi gratis di seluruh wilayah di 12 Kecamatan. Bahkan, sajian wifi gratis ini akan dibubuhi dengan pemberian taman-taman yang rindang dengan pepohonan.
Pada prinsipnya sistem tekhnologi dan informasi yang dikembangkan dalam kota cerdas harus memenuhi tiga peruntukan, antara lain goverment to goverment, goverment to business, dan goverment to public.
Hingga sekarang Kota Bekasi telah mengembangkan beberapa aplikasi berbasis tekhnologi informasi. Salah satunya beberapa yang sudah diuji coba adalah aplikasi nparkir meter, e-health untuk rumah sakit umum daerah kota Bekasi dan beberapa program lainnya. Dibawah Ir Koswara, selaku kordinator perencanaan Kota Pintar, ternyata banyak program yang sudah berjalan efektif.
Seperti yang terjadi di sistem pelayanan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPTHB) yang menghubungkan pengguna atau pemilik tanah, dinas Pendapatan Daerah dan Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Namun perlu diingat, Kota yang menjadi menarik secara praktis adalah kota yang memberikan kemudahan mobilitas warga. Mobilitas ini tidak hanya diukur dari lebar ruas jalan tapi, seberapa muda warga terhubung ke berbagai pusat layanan.
Kemudian, tata ruang kota yang komprehensig juga merupakan pondasi dasar bagi terciptanya kota yang layak, rendah polutan akibat buangan energi yang berlebihan. Makanya, untuk melengkapi itu Kota Bekasi kembali bakal mewujudkan dengan proyek pedestrian di empat jalan. Empat jalan itu adalah pedestrian Jalan Ahmad Yani byang membentang Utara ke Selatan Kota, melewati beberapa landmark kota seperti Stadion Patriot, Gedung perkantoran Wali Kota Bekasi hingga di gedung Islamic Center Bekasi.