Wednesday, 23 March 2016

Rahasia Majunya Kota Bekasi




Sebagai daerah yang baru saja genap berusia 19 tahun setelah berpisah dengan Kabupaten Bekasi tahun 1997, patut diacungkan jempol. Wilayah yang dipimpin Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi ini tak main-main membangun daerah yang dulunya dikeliling rawa dan ilalang. Puncak apartemen dan kemewahan hotel membuat kota ini menjadi hidup.  

Pendirian apartemen yang sekarang menjulang tinggi, membuat mata kita semua tak berkedip dibuatnya. Mungkin dulu Bekasi selalu dikenal sebagai daerah panas, dan terpelosok, tapi sekarang tak lagi seorang pun yang mau mencap Bekasi sebagai daerah tertinggal. 

Bahkan, sekarang ini Kota Bekasi tengah disebut-sebut sebagai daerah yang sedang menuju Kota Pintar.  Kota Pintar diartikan sebagai kota masa depan, dan hampir seluruh kota di dunia tengah menapaki langkah menuju penerapan konsep ini. 

Demi mewujudkan mimpi menjadi smart city, Pemerintah Kota Bekasi terus berupaya ke arah itu. Di awali dengan beberapa langka seperti membuka 1.000 titik wifi gratis di seluruh wilayah di 12 Kecamatan.  Bahkan, sajian wifi gratis ini akan dibubuhi dengan pemberian taman-taman yang rindang dengan pepohonan. 

Pada prinsipnya sistem tekhnologi dan informasi yang dikembangkan dalam kota cerdas harus memenuhi tiga peruntukan, antara lain goverment to goverment, goverment to business, dan goverment to public. 

Hingga sekarang Kota Bekasi telah mengembangkan beberapa aplikasi berbasis tekhnologi informasi. Salah satunya beberapa yang sudah diuji coba adalah aplikasi nparkir meter, e-health untuk rumah sakit umum daerah kota Bekasi dan beberapa program lainnya. Dibawah Ir Koswara, selaku kordinator perencanaan Kota Pintar, ternyata banyak program yang sudah berjalan efektif. 

Seperti yang terjadi di sistem pelayanan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPTHB) yang menghubungkan pengguna atau pemilik tanah, dinas Pendapatan Daerah dan Badan Pertanahan Nasional (BPN). 

Namun perlu diingat, Kota yang menjadi menarik secara praktis adalah kota yang memberikan kemudahan mobilitas warga. Mobilitas ini tidak hanya diukur dari lebar ruas jalan tapi, seberapa muda warga terhubung ke berbagai pusat layanan. 

Kemudian, tata ruang kota yang komprehensig juga merupakan pondasi dasar bagi terciptanya kota yang layak, rendah polutan akibat buangan energi yang berlebihan. Makanya, untuk melengkapi itu Kota Bekasi kembali bakal mewujudkan dengan proyek pedestrian di empat jalan. Empat jalan itu adalah pedestrian Jalan Ahmad Yani byang membentang Utara ke Selatan Kota, melewati beberapa landmark kota seperti Stadion Patriot, Gedung perkantoran Wali Kota Bekasi hingga di gedung Islamic Center Bekasi.

Tuesday, 22 March 2016

Rahmat Efendi : Buku Revolusi Bekasi Jadi Bacaan Wajib Sekolah

Usai pelaksanaan Sidang Paripurna Hari Jadi Kota Bekasi ke-19 tanggal 10 Maret 2016 lalu, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyatakan jika buku Revolusi Bekasi yang menceritakan bagaimana perjuangan rakyat Bekasi dalam melawan para penjajah menjadi buku wajib bacaan sekolah di Kota Bekasi. 

”Buku Revolusi Bekasi ini akan dijadikan buku bacaan wajib untuk mengenalkan sejarah Bekasi yang masih menyatu dengan DKI Jakarta, hingga memisahkan diri dan terpecah sampai menjadi Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi,” kata Walikota Bekasi, Rahmat Effendi. 

Menurut dia, buku setebal 312 halaman yang juga menceritakan beberapa tempat tragedi yang menjadi sejarah di Bekasi tersebut layak untuk dijadikan sebagai buku pembelajaran sejarah bagi para pelajar di Kota Bekasi. ”Dari buku ini kita patut bangga karena Bekasi berperan penting dalam Revolusi di Indonesia,” katanya.

Sementara itu, Sejarahwan Bekasi, Ali Anwar, mengucapkan terima kasih dan sangat berbangga hati Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi setuju untuk memperbanyak buku Revolusi Bekasi ini, dimana dalam buku tersebut tertuang perjuangan - perjuangan para pahlawan yang harus diketahui oleh warga Bekasi.

”Semoga warga dapat menambah pengetahuan dan lebih mencintai Bekasi dari buku Revolusi Bekasi,” katanya. 

Menurutnya, buku tersebut merupakan kado untuk ulang tahun Kota Bekasi. Pembuatan buku tersebut, kata dia, memerlukan waktu penyusunan naskah selama 20 tahun. Dia menghimpun tulisan dari sejumlah koran, memburu arsip foto, serta mewawancarai sejumlah tokoh penting yang kini sudah meninggal.

Tokoh-tokoh yang sempat diwawancarai antara lain mantan Komandan Batalyon V Mayor Jenderal Sambas Atmadinata dan Brigjen Lukas Kustaryo, salah seorang buronan tentara Belanda yang berhasil selamat. 

Ali yang juga seorang jurnalis dari koran Tempo itu juga mengupas tentang sejarah perjuangan pahlawan KH Noer Alie, seorang ulama pejuang yang dijuluki sebagai Singa Karawang-Bekasi

Banyak Prestasi dan Terobosan Ditorehkan Kota Bekasi


 

Sudah banyak prestasi dan terobosan yang ditorehkan di usianya yang masih muda tersebut. Mulai dari perkembangan infrastruktur, sumber daya manusia (SDM), hingga teknologi penataan perkotaan dengan aplikasi Smart City.

Menyemarakkan hari jadinya tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi menyelenggarakan sejumlah kegiatan tepat pada hari jadinya. Diawali dengan kegiatan tebar bunga oleh Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di pintu keluar tol Bekasi Barat, apel akbar di lapangan alun-alun Kota Bekasi, peresmian PDAM Tirta Patriot, dilanjutkan dengan Rapat Paripurna yang diikuti anggota DPRD Kota Bekasi, para Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Camat, Lurah, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD), dan para Kepala Sekolah se-Kota Bekasi.

Selain itu turut hadir Kepala BKPP Provinsi Jawa Barat yang mewakili Gubernur Provinsi Jawa Barat, serta Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi dalam pidatonya menyampaikan kilas balik pembangunan di wilayah Kota Bekasi sejak awal kepemimpinannya pada tahun 2013 hingga pertengahan tahun 2016 ini. 

Dengan adanya kerja sama antara semua unsur Pemerintah Kota Bekasi dan DPRD Kota Bekasi, dirinya mengaku sudah banyak prestasi yang diraih Kota Bekasi, baik itu pada tataran daerah maupun provinsi. ”Sinergitas antara Pemkot Bekasi dengan DPRD Kota Bekasi dalam membangun Kota Bekasi selama ini sudah berjalan dengan baik,” katanya di hadapan para peserta Sidang Paripurna.

Wali Kota yang akrab disapa dengan panggilan Pepen itu mengatakan, pembangunan di Kota Bekasi didasarkan pada 3 prinsip, yakni partisipasi masyarakat dalam mendukung pembangunan, sustainable atau keberlanjutan program-program pembangunan, dan transparansi atau prinsip keterbukaan serta akuntabilitas. Di usianya yang masih muda ini, Kota Bekasi menurutnya sudah memiliki ruh yang telah hidup pada ribuan tahun yang lalu.

Dirinya meyakini banyak hal yang menjadi bukti jika kota yang dipimpinnya tersebut memiliki sumbangsih besar terhadap peradaban tempo dulu. 

”Sesungguhnya di balik usia 19 tahun itu, tersembunyi usia ribuan tahun yang panjang. Meskipun masih muda, ruh dan spiritnya sangat tua. 

Berdasarkan bukti sejarah yang terdapat pada prasasti tugu, di Kota Bekasi ini pernah ada Ibukota sebuah kerajaan besar pertama di tanah Jawa, yakni kerajaan Tarumanegara,” kata Rahmat.

Fakta tersebut sengaja disampaikannya dalam pidato untuk menumbuhkan semangat cinta Tanah Air bagi masyarakat Kota Bekasi, yakni dengan menceritakan sebuah perjalanan sejarah. ”Ini penting untuk saya sampaikan, mengingat kita semua menginginkan pembangunan Kota Bekasi yang maju, sejahtera dan ihsan,” katanya.

Rahmat menjelaskan, sebagai bentuk penerapan prinsip transparansi, Pemkot Bekasi sudah mempunyai program Smart City atau Kota Cerdas. Salah satunya data pintar yang dapat dilihat oleh masyarakat luas dalam aplikasi berbasis online. Selain itu, ada juga Patriot Operation Center (POC) yang belum lama ini diresmikan. ”Semua itu guna membantu perencanaan pembangunan setiap SKPD di Kota Bekasi agar lebih efektif, efisien dan transparan,” katanya.

POC sendiri berjalan diatas sebuah platform yang dinamakan Smart System Platform (SSP). POC memiliki berbagai aplikasi Smart City yang dikembangkan oleh peneliti dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan mendapat dukungan dari Telkomsel. SSP merupakan platform dengan seamless integration, sehingga seluruh kota lambat laun bisa terpantau lebih mudah dan terpusat. 

Kuncinya, sistem ini mengandalkan tata kelola dan sumber daya manusia yang mumpuni. Platform ini merupakan dasar dari pembangunan Bekasi Smart City yang terintegrasi. Saat ini sudah dimulai dengan berbagai komponen awal kota, seperti kondisi kesehatan, lingkungan, ekonomi, maupun beberapa lalu lintas kota.

Nantinya akan ada dua buah aplikasi pelaporan dan aspirasi masyarakat yang sudah terintegrasi dengan POC, yaitu aplikasi Pelaporan Online Terpadu (POT) dan Smart Online Reporting and Observation Tools (SOROT).

Dengan terintegrasinya aplikasi pelaporan POT dan SOROT pada POC, Wali Kota Bekasi dapat segera memantau tindak lanjut dari laporan dan aspirasi masyarakat secara langsung. Dengan demikian, tindak lanjut dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.

Untuk mewujudkan visi misi Kota Bekasi tersebut, Rahmat berharap para stakeholder dan seluruh elemen masyarakat dapat bersatu mengawal suksesnya pelaksanaan pembangunan.

Di bidang infrastruktur, Pemerintah Kota Bekasi juga sudah banyak melakukan perbaikan. Berbagai pengerjaan pembangunan sudah mulai dilaksanakan ataupun dilanjutkan pembangunannya. Ada sekitar 128 lokasi pembangunan untuk sarana pendidikan mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) yang dianggarkan dalam APBD 2015 sebesar Rp142 miliar. 

Kemudian pembangunan gedung Puskesmas dengan total anggaran Rp29 miliar yang berada di 10 titik lokasi pembangunan. Pemkot Bekasi juga memulai pembangunan gedung RSUD Kota Bekasi 8 lantai di seberang Kali Bekasi, di Jalan Mayor Oking. Lokasinya berhadapan dengan gedung RSUD Kota Bekasi yang lama. 

Pemkot Bekasi juga telah merampungkan pembangunan stadion Patriot Bekasi di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan.

Di tempat yang sama, Ketua DPRD Kota Bekasi, Tumai mengatakan, Kota Bekasi telah mengalami berbagai perubahan. Letak geografis yang dimiliki Kota Bekasi dengan jumlah penduduk hingga 2,5 juta jiwa juga merupakan salah satu pendorong untuk kemajuan pembangunan. ”Usia masih muda tapi sudah banyak perubahan yang diciptakan. Sinergitas legislatif dan eksekutif harus tetap terjaga untuk membangun dan memajukan Kota Bekasi,” katanya.

Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bekasi, Radityo Egy Pratama berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi dapat menciptakan pertumbuhan wirausaha yang lebih kondusif. ”Pemerintah harus dapat memberikan lingkungan yang nyaman bagi pertumbuhan pengusaha atau calon pengusaha di Kota Bekasi,” katanya. 

Selain itu dalam catatan Hipmi, kata dia, selama ini perizinan di Kota Bekasi masih berbelit dan tidak satu pintu, serta keterlibatan pemerintah belum sepenuhnya membantu promosi para pengusaha. ”Diharapkan pemerintah memberikan kemudahan terkait perizinan, meningkatkan keamanan dan menciptakan program dalam membantu promosi usaha,” katanya.

Monday, 21 March 2016

Smart Pemimpin ku, Smart Kota Ku



Di hari jadi Kota Bekasi yang ke 19 Tahun, di sertai dengan era digital dimana jarak, waktu , dan media tidak lagi menjadi kendalan serta menjadi batasan untuk melakukan sesuatu. Dengan momentum tersebut  Walikota dan Wakil Walikota Bekasi telah banyak melakukan perubahan positif yang membuat kota bekasi lebih terlihat dan mempunyai nilai jual di banding kota / kabupaten tetangganya. 

Di usia yang di anggap dewasa,  dengan 2 Pemimpin yang smart dan mempunyai visi misi yang luar biasa, yaitu :

Visi
“Bekasi Maju, Sejahtera dan Ihsan”
Visi ini dijelaskan sebagai berikut :
“Bekasi Maju” menggambarkan pembangunan Kota Bekasi dan kehidupan warga yang dinamis, inovatif dan kreatif yang didukung ketersediaan prasarana dan sarana sebagai bentuk perwujudan kota yang maju.
“Bekasi Sejahtera” menggambarkan derajat kehidupan warga Kota Bekasi yang meningkat dengan terpenuhinya kebutuhan dasar pendidikan, kesehatan, terbukanya kesempatan kerja dan berusaha, serta lingkungan fisik, social dan religious sebagai bentuk perwujudan masyarakat yang sejahtera.
“Bekasi Ihsan” menggambarkan situasi terpelihara dan menguatnya nilai, sikap dan perilaku untuk berbuat baik dalam lingkup individu, keluarga dan masyarakat Kota Bekasi. Kedisiplinan, ketertiban social, keteladanan dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan tumbuh seiring dengan meningkatnya tata kelola pemerintahan yang baik untuk mewujudkan kehidupan yang beradab

Misi
1. Menyelenggarakan tata kelelola kepemerintahan yang baik
Misi ini bermakna bahwa tata kelola kepemerintahan dalam mewujudkan Visi Kota Bekasi dilakukan melalui fungsi pengaturan, pelayanan, pemberdayaan masyarakat, dan pembangunan, menempatkan aparat ur sebagai pamong praja yang menjunjung tinggi integritas terhadap amanah, tugas, dan tanggungjawab, berdasarkan 10 (sepuluh) prinsip Good Governance, yakni: ( 1) Partisipasi masyarakat; (2) Tegaknya supremasi hukum; (3) Transparansi; (4) Kesetaraan; (5) Daya tanqqap kepada stakeholders; (6) Berorientasi pada visi; (7) Akuntabilitas: (8) Pengawasan; (9) Efektivitas dan efisiensi: (10) Profesionalisme.
Pendekatan yang dilakukan untuk aktualisasi misi ini melalui penataan sistem, peningkatan kinerja dan penguatan integritas aparatur.
2. . Membangun Prasarana dan sarana yang serasi  dengan dinamika dan pertumbuhan kota
Misi ini bermakna bahwa pembangunan prasarana diarahkan untuk terpenuhinya kelengkapan dasar fisik lingkungan kota bagi kehidupan yang layak, sehat, aman, dan nyaman; terpenuhinya sarana perkotaan untuk mendukung penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi; dan terpenuhinya kelengkapan penunjang (utilitas) untuk pelayanan warga kota. Misi ini juga mengarahkan pembangunan prasarana dan sarana yang meningkat dan serasi, untuk memenuhi kehidupan warga kota yang dinamis, inovatif, dan kreatif, denqan memperhatikan prinsip pengelolaan, pengendalian, dan pelestarian lingkungan hidup, dalam mewujudkan kota yang maju, tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.
3. Meningkatkan kehidupan sosial masyarakat melalui layanan pendidikan, kesehatan, dan layanan sosial lainnya.
Misi ini bermakna bahwa layanan pendidikan, kesehatan, dan layanan sosial lainnya diarahkan untuk meningkatkan derajat kehidupan sosial masyarakat, seiring dengan terbangunnya kehidupan keluarga sejahtera, terkelolanya persoalan dan dampak sosial perkotaan, meningkatnya partisipasi perempuan dan peran serta pemuda dalam pembangunan, aktivitas olahraga pendidikan, rekreasi. dan prestasi. serta aktualisasi budaya daerah sebagai fungsi sosial, normatif, dan apresiatif.
4. Meningkatkan perekonomian melalui pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah, peningkatan investasi, dan penciptaan iklim usaha yang kondusif.
Misi ini bermakna bahwa upaya untuk meningkatkan perkonomian ditempuh melalui peningkatan kapasitas dan perluasan sektor usaha bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKMJ, pengembangan industri kreatif, peningkatan daya tarik investasi, dan penciptaan iklim usaha yang kondusif, yang bermuara pada pembentukan lapangan kerja baru dan kesempatan berusaha, terbentuknya daya saing perekonomian kota, dan laju pertumbuhan ekonomi yang meningkat.
5. Mewujudkan kehidupan masyarakat yang aman, tertib, tenteram dan damai.
Misi ini bermakna bahwa dinamika pembangunan dan kehidupan warga Kota Bekasi harus diimbangi dengan upaya pengendalian terhadap potensi kerawanan sosial, gangguan ketertiban, penegakan perda, penanggulangan bencana, kesatuan dan ketahanan bangsa, kerukunan hidup dan umat beragama, serta meningkatnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan pembangunan.
 


Sunday, 20 March 2016

Kota Bekasi, Bekasimu dan Bekasi Kita!


Kota Bekasi merupakan kota yang dalam perjalanannya memiliki sejarah panjang. Dari zaman kerajaan Tarumanegara, Bekasi, sebuah kota yang merupakan ibu kota Kerajaan Tarumanegara dengan sebutan Dayeuh Sundasembawa atau Jayagiri. Di kota inilah asal Maharaja Tarusbawa, pendiri Kerajaan Sunda menurunkan raja-raja Sunda sampai generasi ke-40 yaitu Ratu Ragumulya, penguasa Pajajaran yang terakhir.  Kota yang menjadi salah satu kewedanaan di dalam Kabupaten Meester Cornelis (sekarang Kabupaten Bekasi), yang termasuk ke dalam wilayah karesidenan Batavia En Omelanden.

Serta pada masa pendudukan kolonial Belanda yang saat itu kehidupan masyarakatnya masih di kuasai oleh para tuan tanah keturunan China, dan kondisi ini terus berlanjut sampai pendudukan militer Jepang. Pendudukan militer Jepang turut mengubah kondisi masyarakat saat itu. Jepang melaksanakan Japanisasi di semua sektor kehidupan. Regenschap Meester Cornelis menjadi Ken Jatinegara yang wilayahnya meliputi Gun Cikarang, Gun Kebayoran dan Gun Matraman.

Itulah sedikit gambaran dari Kota Bekasi yang dulu merupakan sebuah kecamatan dari Kabupaten Bekasi yang kemudian berkembang dan ditingkatkan statusnya pada tahun 1982 menjadi kota administratif Bekasi. Pada tahun 1996 kota administratif Bekasi kembali ditingkatkan statusnya menjadi kotamadya (sekarang “kota”).

Bekasi yang dulu hanya 4 kecamatan kini sesuai dengan Perda No. 4 tahun 2004, Kota Bekasi mempunyai 12 kecamatan, yang terdiri dari 56 kelurahan, yaitu Kecamatan Bekasi Barat, Kecamatan Bekasi Selatan, Kecamatan Bekasi Timur, Kecamatan Bekasi Utara, Kecamatan Pondok Gede, Kecamatan Jatiasih, Kecamatan Bantar Gebang, Kecamatan Jatisampurna, Kecamatan Medan Satria, Kecamatan Rawalumbu, Kecamatan Mustika Jaya dan Kecamatan Pondok Melati.
Untuk menunjang perkembangannya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi telah mengembangkan Satuan Pelayanan Satu Atap (SPSA) yang mendapatkan Citra Pelayanan Publik Tingkat Nasional. Pemkot Bekasi terus mengembangkan fasilitas-fasilitas yang mendukung aktifitas masyarakat, seperti pasar tradisional dan modern, perumahan, tempat ibadah, sarana pendidikan dan kesehatan.
Dari tahun ke tahun Bekasi mengalami perkembangan di berbagai sektor. Bekasi berkembang sebagai kota perdagangan, jasa dan industri. Berkembangnya berbagai potensi daeah di Kota Bekasi, juga tidak lepas dari adanya fasilitas akomodasi seperti perhotelan. Dinas Perindustrian dan Perdagangan sendiri. Demikian pula fasilitas perbankan dan perumahan
Kota Bekasi juga terus mengembangkan dan memperbaiki sarana transportasi. Agar mobilitas masyarakat, barang dan jasa sehari-hari dapat berjalan dengan lancar. Selain itu sektor industri dan perdagangan adalah sektor yang diunggulkan. Ini sesuai dengan Visi Kota Bekasi, yaitu unggul dalam jasa dan perdagangan, yang saat ini berkembang sangat pesat.

Banyak industri kecil yang berkembang dan telah dapat membuka pasar internasional. Perdagangan ikan hias yang ada di Kota Bekasi saat ini merupakan komoditi terbesar di Asia Tenggara. Industri ini telah diekspor ke berbagai negara seperti Australia, Belanda dan Selandia Baru. Sektor industri besar juga telah menetapkan Kota Bekasi sebagai kawasan perindustrian yang dapat memberikan keuntungan bagi pengusaha lokal maupun internasional.

Keberadaan kawasan industri di Kota ini juga menjadi mesin pertumbuhan ekonomi dengan menempatkan industri pengolahan sebagai yang utama. Lokasi industri di Kota Bekasi terdapat di kawasan Rawa Lumbu dan Medan Satria. Perekonomian Bekasi juga ditunjang oleh kegiatan perdagangan, perhotelan, dan restoran.  Pertumbuhan ekonomi ini merupakan indikator yang dapat menggambarkan kinerja perekonomian di suatu wilayah.

Kota yang baik adalah kota yang ramah dengan penduduknya, baik ramah untuk anak-anak, orang tua, kaum bangsawan serta kaum marjinal. Dan tepat di tanggal 10 Maret 2016 ini merupakan hari jadi Kota Bekasi yang ke-19. Pada momentum tersebut berharap kota Bekasi dapat menjadi kota inspirasi bagi kota lain. Kota yang selalu memancarkan kedamaian, kesejahteraan serta keadilan bagi rakyatnya di tengah-tengah berkembangnya berbagai sektor ekonomi dan industri.
Dihari jadi kota Bekasi yang ke-19 berharap pelayanan pemerintah semakin baik, seiring bertambahnya usia. Infrastruktur semakin memadai, sehingga masyarakat dapat menikmati pembangunan di wilayah setempat. Kemacetan di kota Bekasi segera teratasi, mengingat pemerintah saat ini membangun sejumlah proyek pengurai kemacetan seperti pembangunan jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu.

LEIDEN IS LIJDEN: BELAJAR LEADERSHIP DARI KELUARGA KECIL IBRAHIM A.S

  Hisahito Rahmat Dakwansyah Ketika kita bicara kepemimpinan, pikiran kita sering melayang pada sosok yang memimpin negara, memenangi pepera...