Kota Bekasi merupakan kota yang dalam perjalanannya memiliki sejarah panjang. Dari zaman kerajaan Tarumanegara, Bekasi, sebuah kota yang merupakan ibu kota Kerajaan Tarumanegara dengan sebutan Dayeuh Sundasembawa atau Jayagiri. Di kota inilah asal Maharaja Tarusbawa, pendiri Kerajaan Sunda menurunkan raja-raja Sunda sampai generasi ke-40 yaitu Ratu Ragumulya, penguasa Pajajaran yang terakhir. Kota yang menjadi salah satu kewedanaan di dalam Kabupaten Meester Cornelis (sekarang Kabupaten Bekasi), yang termasuk ke dalam wilayah karesidenan Batavia En Omelanden.
Serta pada masa pendudukan kolonial Belanda yang saat itu kehidupan masyarakatnya masih di kuasai oleh para tuan tanah keturunan China, dan kondisi ini terus berlanjut sampai pendudukan militer Jepang. Pendudukan militer Jepang turut mengubah kondisi masyarakat saat itu. Jepang melaksanakan Japanisasi di semua sektor kehidupan. Regenschap Meester Cornelis menjadi Ken Jatinegara yang wilayahnya meliputi Gun Cikarang, Gun Kebayoran dan Gun Matraman.
Itulah sedikit gambaran dari Kota Bekasi yang dulu merupakan sebuah kecamatan dari Kabupaten Bekasi yang kemudian berkembang dan ditingkatkan statusnya pada tahun 1982 menjadi kota administratif Bekasi. Pada tahun 1996 kota administratif Bekasi kembali ditingkatkan statusnya menjadi kotamadya (sekarang “kota”).
Bekasi yang dulu hanya 4 kecamatan kini sesuai dengan Perda No. 4 tahun 2004, Kota Bekasi mempunyai 12 kecamatan, yang terdiri dari 56 kelurahan, yaitu Kecamatan Bekasi Barat, Kecamatan Bekasi Selatan, Kecamatan Bekasi Timur, Kecamatan Bekasi Utara, Kecamatan Pondok Gede, Kecamatan Jatiasih, Kecamatan Bantar Gebang, Kecamatan Jatisampurna, Kecamatan Medan Satria, Kecamatan Rawalumbu, Kecamatan Mustika Jaya dan Kecamatan Pondok Melati.
Untuk menunjang perkembangannya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi telah mengembangkan Satuan Pelayanan Satu Atap (SPSA) yang mendapatkan Citra Pelayanan Publik Tingkat Nasional. Pemkot Bekasi terus mengembangkan fasilitas-fasilitas yang mendukung aktifitas masyarakat, seperti pasar tradisional dan modern, perumahan, tempat ibadah, sarana pendidikan dan kesehatan.
Dari tahun ke tahun Bekasi mengalami perkembangan di berbagai sektor. Bekasi berkembang sebagai kota perdagangan, jasa dan industri. Berkembangnya berbagai potensi daeah di Kota Bekasi, juga tidak lepas dari adanya fasilitas akomodasi seperti perhotelan. Dinas Perindustrian dan Perdagangan sendiri. Demikian pula fasilitas perbankan dan perumahan
Kota Bekasi juga terus mengembangkan dan memperbaiki sarana transportasi. Agar mobilitas masyarakat, barang dan jasa sehari-hari dapat berjalan dengan lancar. Selain itu sektor industri dan perdagangan adalah sektor yang diunggulkan. Ini sesuai dengan Visi Kota Bekasi, yaitu unggul dalam jasa dan perdagangan, yang saat ini berkembang sangat pesat.
Banyak industri kecil yang berkembang dan telah dapat membuka pasar internasional. Perdagangan ikan hias yang ada di Kota Bekasi saat ini merupakan komoditi terbesar di Asia Tenggara. Industri ini telah diekspor ke berbagai negara seperti Australia, Belanda dan Selandia Baru. Sektor industri besar juga telah menetapkan Kota Bekasi sebagai kawasan perindustrian yang dapat memberikan keuntungan bagi pengusaha lokal maupun internasional.
Keberadaan kawasan industri di Kota ini juga menjadi mesin pertumbuhan ekonomi dengan menempatkan industri pengolahan sebagai yang utama. Lokasi industri di Kota Bekasi terdapat di kawasan Rawa Lumbu dan Medan Satria. Perekonomian Bekasi juga ditunjang oleh kegiatan perdagangan, perhotelan, dan restoran. Pertumbuhan ekonomi ini merupakan indikator yang dapat menggambarkan kinerja perekonomian di suatu wilayah.
Kota yang baik adalah kota yang ramah dengan penduduknya, baik ramah untuk anak-anak, orang tua, kaum bangsawan serta kaum marjinal. Dan tepat di tanggal 10 Maret 2016 ini merupakan hari jadi Kota Bekasi yang ke-19. Pada momentum tersebut berharap kota Bekasi dapat menjadi kota inspirasi bagi kota lain. Kota yang selalu memancarkan kedamaian, kesejahteraan serta keadilan bagi rakyatnya di tengah-tengah berkembangnya berbagai sektor ekonomi dan industri.
Dihari jadi kota Bekasi yang ke-19 berharap pelayanan pemerintah semakin baik, seiring bertambahnya usia. Infrastruktur semakin memadai, sehingga masyarakat dapat menikmati pembangunan di wilayah setempat. Kemacetan di kota Bekasi segera teratasi, mengingat pemerintah saat ini membangun sejumlah proyek pengurai kemacetan seperti pembangunan jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu.
No comments:
Post a Comment