Tuesday, 22 March 2016

Banyak Prestasi dan Terobosan Ditorehkan Kota Bekasi


 

Sudah banyak prestasi dan terobosan yang ditorehkan di usianya yang masih muda tersebut. Mulai dari perkembangan infrastruktur, sumber daya manusia (SDM), hingga teknologi penataan perkotaan dengan aplikasi Smart City.

Menyemarakkan hari jadinya tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi menyelenggarakan sejumlah kegiatan tepat pada hari jadinya. Diawali dengan kegiatan tebar bunga oleh Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di pintu keluar tol Bekasi Barat, apel akbar di lapangan alun-alun Kota Bekasi, peresmian PDAM Tirta Patriot, dilanjutkan dengan Rapat Paripurna yang diikuti anggota DPRD Kota Bekasi, para Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Camat, Lurah, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD), dan para Kepala Sekolah se-Kota Bekasi.

Selain itu turut hadir Kepala BKPP Provinsi Jawa Barat yang mewakili Gubernur Provinsi Jawa Barat, serta Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi dalam pidatonya menyampaikan kilas balik pembangunan di wilayah Kota Bekasi sejak awal kepemimpinannya pada tahun 2013 hingga pertengahan tahun 2016 ini. 

Dengan adanya kerja sama antara semua unsur Pemerintah Kota Bekasi dan DPRD Kota Bekasi, dirinya mengaku sudah banyak prestasi yang diraih Kota Bekasi, baik itu pada tataran daerah maupun provinsi. ”Sinergitas antara Pemkot Bekasi dengan DPRD Kota Bekasi dalam membangun Kota Bekasi selama ini sudah berjalan dengan baik,” katanya di hadapan para peserta Sidang Paripurna.

Wali Kota yang akrab disapa dengan panggilan Pepen itu mengatakan, pembangunan di Kota Bekasi didasarkan pada 3 prinsip, yakni partisipasi masyarakat dalam mendukung pembangunan, sustainable atau keberlanjutan program-program pembangunan, dan transparansi atau prinsip keterbukaan serta akuntabilitas. Di usianya yang masih muda ini, Kota Bekasi menurutnya sudah memiliki ruh yang telah hidup pada ribuan tahun yang lalu.

Dirinya meyakini banyak hal yang menjadi bukti jika kota yang dipimpinnya tersebut memiliki sumbangsih besar terhadap peradaban tempo dulu. 

”Sesungguhnya di balik usia 19 tahun itu, tersembunyi usia ribuan tahun yang panjang. Meskipun masih muda, ruh dan spiritnya sangat tua. 

Berdasarkan bukti sejarah yang terdapat pada prasasti tugu, di Kota Bekasi ini pernah ada Ibukota sebuah kerajaan besar pertama di tanah Jawa, yakni kerajaan Tarumanegara,” kata Rahmat.

Fakta tersebut sengaja disampaikannya dalam pidato untuk menumbuhkan semangat cinta Tanah Air bagi masyarakat Kota Bekasi, yakni dengan menceritakan sebuah perjalanan sejarah. ”Ini penting untuk saya sampaikan, mengingat kita semua menginginkan pembangunan Kota Bekasi yang maju, sejahtera dan ihsan,” katanya.

Rahmat menjelaskan, sebagai bentuk penerapan prinsip transparansi, Pemkot Bekasi sudah mempunyai program Smart City atau Kota Cerdas. Salah satunya data pintar yang dapat dilihat oleh masyarakat luas dalam aplikasi berbasis online. Selain itu, ada juga Patriot Operation Center (POC) yang belum lama ini diresmikan. ”Semua itu guna membantu perencanaan pembangunan setiap SKPD di Kota Bekasi agar lebih efektif, efisien dan transparan,” katanya.

POC sendiri berjalan diatas sebuah platform yang dinamakan Smart System Platform (SSP). POC memiliki berbagai aplikasi Smart City yang dikembangkan oleh peneliti dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan mendapat dukungan dari Telkomsel. SSP merupakan platform dengan seamless integration, sehingga seluruh kota lambat laun bisa terpantau lebih mudah dan terpusat. 

Kuncinya, sistem ini mengandalkan tata kelola dan sumber daya manusia yang mumpuni. Platform ini merupakan dasar dari pembangunan Bekasi Smart City yang terintegrasi. Saat ini sudah dimulai dengan berbagai komponen awal kota, seperti kondisi kesehatan, lingkungan, ekonomi, maupun beberapa lalu lintas kota.

Nantinya akan ada dua buah aplikasi pelaporan dan aspirasi masyarakat yang sudah terintegrasi dengan POC, yaitu aplikasi Pelaporan Online Terpadu (POT) dan Smart Online Reporting and Observation Tools (SOROT).

Dengan terintegrasinya aplikasi pelaporan POT dan SOROT pada POC, Wali Kota Bekasi dapat segera memantau tindak lanjut dari laporan dan aspirasi masyarakat secara langsung. Dengan demikian, tindak lanjut dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.

Untuk mewujudkan visi misi Kota Bekasi tersebut, Rahmat berharap para stakeholder dan seluruh elemen masyarakat dapat bersatu mengawal suksesnya pelaksanaan pembangunan.

Di bidang infrastruktur, Pemerintah Kota Bekasi juga sudah banyak melakukan perbaikan. Berbagai pengerjaan pembangunan sudah mulai dilaksanakan ataupun dilanjutkan pembangunannya. Ada sekitar 128 lokasi pembangunan untuk sarana pendidikan mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) yang dianggarkan dalam APBD 2015 sebesar Rp142 miliar. 

Kemudian pembangunan gedung Puskesmas dengan total anggaran Rp29 miliar yang berada di 10 titik lokasi pembangunan. Pemkot Bekasi juga memulai pembangunan gedung RSUD Kota Bekasi 8 lantai di seberang Kali Bekasi, di Jalan Mayor Oking. Lokasinya berhadapan dengan gedung RSUD Kota Bekasi yang lama. 

Pemkot Bekasi juga telah merampungkan pembangunan stadion Patriot Bekasi di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan.

Di tempat yang sama, Ketua DPRD Kota Bekasi, Tumai mengatakan, Kota Bekasi telah mengalami berbagai perubahan. Letak geografis yang dimiliki Kota Bekasi dengan jumlah penduduk hingga 2,5 juta jiwa juga merupakan salah satu pendorong untuk kemajuan pembangunan. ”Usia masih muda tapi sudah banyak perubahan yang diciptakan. Sinergitas legislatif dan eksekutif harus tetap terjaga untuk membangun dan memajukan Kota Bekasi,” katanya.

Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bekasi, Radityo Egy Pratama berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi dapat menciptakan pertumbuhan wirausaha yang lebih kondusif. ”Pemerintah harus dapat memberikan lingkungan yang nyaman bagi pertumbuhan pengusaha atau calon pengusaha di Kota Bekasi,” katanya. 

Selain itu dalam catatan Hipmi, kata dia, selama ini perizinan di Kota Bekasi masih berbelit dan tidak satu pintu, serta keterlibatan pemerintah belum sepenuhnya membantu promosi para pengusaha. ”Diharapkan pemerintah memberikan kemudahan terkait perizinan, meningkatkan keamanan dan menciptakan program dalam membantu promosi usaha,” katanya.

No comments:

Post a Comment

LEIDEN IS LIJDEN: BELAJAR LEADERSHIP DARI KELUARGA KECIL IBRAHIM A.S

  Hisahito Rahmat Dakwansyah Ketika kita bicara kepemimpinan, pikiran kita sering melayang pada sosok yang memimpin negara, memenangi pepera...