BEKASI_DAKTACOM: Tak terlalu mengejutkan ketika ada dalam akun facebook yang menghina dan menjelek-jelekan Islam, yang oleh si admin facebook tersebut memunculkan konten tentang kebencian terhadap Islam dengan menyatakan Islam itu agama sesat, tidak ada kebenaran, di dalamnya hanya tempat ibils bernaung.
Penghinaan yang sama juga pernah terjadi di Bekasi sekitar tahun 2010, yang dilakukan oleh seorang Siswa SMP Katolik “Bellarminus” di Jatibening, Pondokgede, Kota Bekasi. Dalam situs ‘Bellarminus’ itu ditampilkan gambar sebuah mushab Al-Qur’an yang dibuang ke closet. Sementara kontennya sangat jorok dan tak layak untuk ditampilkan. Tapi intinya ia menghina nabi Muhammad SAW, dan umat Islam.
Kelakuan siswa SMP Bellarminus itu, memancing amarah umat Islam Bekasi, dengan melalukan aksi demo menuntut sipembuat akun dan admin yang mangatasnamakan ST Bellarminus, dihukum dan dituntut ke pengadilan. Sebelum kasusnya tuntas muncul lagi penistaan terhadap Islam yang dilakukan Abraham seorang Siswa SMA di Pondokgede dengan menginjak-injak Al-Qur’an, lalu diajak temannya untuk mendokumentasikan tindakan penghinaan terhadap Islam itu.
Kasus Abraham sempat masuk ke pengadilan Negeri Bekasi dan beberapa kali mengikuti sidang. Namun apa putusannya tak jelas. Apakah dijatuhi hukuman atau tidak. Umat Islampun tak perduli dengan sidang tersebut.
Ini yang membuat orang-orang kafir tak takut untuk menghina Islam. Karena umat Islam hanya bisa protes dan tak ada yang punya waktu saat kasus penghinaan terhadap Islam digelar di pengadilan.
Jika Komunitas Anti Islam (KAI), berani membuka halaman facebook yang berisi pernyataan-pernyataan kebencian dan peghinaan terhadap Islam. Karena ia tahu umat Islam tak akan berbuat apa-apa terhadap penghinaan yang dilakukan. Paling-paling umat Islam hanya teriak dan protes persis seperti apa yang dilakukan oleh siswa SMP Bellarminus dan Abraham yang mengijak-injak Al Qur’an.
KAI yang bergabung dengan facebook sejak 9 Juni 2008 lalu dan diikuti oleh lebih dari 11.000 likers itu kerap menafsirkan ayat Al-Qur’an dan hadist nabi secara serampangan dan penuh kesesatan.
Salah satu postingnya yang menghina Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam dengan menampilkan gambar seekor anjing yang dipakaikan baju dan sorban putih. Dengan penuh kedengkian, mereka mengatakan, “Harusnya nabi orang islam itu tuh ini.. soalnya islam itu senangnya berkoar-koar.. penuh kekerasan.. gak ada toleransi buat sesama manusia… islam memang agama ***.” Innalillahi wa inna ilaihi raji’un.
Belakangan ini, sejumlah pengguna facebook yang semakin geram terhadap perbuatan orang-orang yang tidak bertanggung jawab di balik halaman itu menyeru agar semua orang yang benar-benar memahami makna toleransi beragama untuk segera melaporkan halaman itu.
Pada Jum’at (17/10/2014) pagi ini, tersebar sebuah foto orang yang disebut-sebut sebagai admin Komunitas Anti Islam tersebut. Seorang pengguna facebook yang menyatakan telah melacak akun facebook si admin menyatakan bahwa dia berusaha membantu mengenali sosok pengadu domba di balik halaman tersebut.
Diduga pemilik akun penghina Islam itu adalah aries,FB: https://www.facebook.com/aries.plung (akun sudah tidak aktif, kemungkinan dihapus pemiliknya). Tapi paling tidak jika pemerintah mau bertindak foto itu dapat dilacak.
Foto ini menunjukkan betapa ironisnya seorang anak muda yang entah beragama apa telah berkoar-koar menghina Allah dan Rasul-Nya. Tak lama setelah tersebarnya foto ini, akun facebook yang disebut-sebut dimiliki oleh Aries yang tinggal di Boyolali itu pun segera “raib”. Namun demikian, foto ini tetap menyebar dan mengundang sejumlah komentar. Tak sedikit pengguna facebook yang sudah terlalu geram dengan FP tersebut menyeru untuk segera mengadilinya atau melaporkannya kepada pihak yang berwenang.
Terlepas dari benar atau tidaknya foto “admin ingusan” yang telah tersebar luas ini, kami Tim Arrahmah.com mengajak seluruh pembaca budiman untuk tetap mengutamakan tabayyun sambil terus melaporkan halaman Komunitas Anti Islam yang meresahkan tersebut. Semoga para penghina Islam segera menyadari kesalahan mereka dan lekas bertaubat.***
Redaktur : Imran Nasution
No comments:
Post a Comment