Wednesday, 26 November 2014

Ketika Tanah Fasos Fasum Di wilayah Bekasi Tergusur Oleh Serakahnya Tokoh masyarakat


Ketokohohan memang suatu yang susah susah mudah untuk di gapai , tapi di daerah yang mayoritas Muslim NU ,  ketokohan sepertinya sangat mudah untuk di dapatkan, dengan penilaian sebagai berikut :


  1. Bisa memimpin tahlil 
  2. Bisa Ngomong Di depan Publik Lebih Dari 30 Menit
  3. Dan selalu meng ia kan apa kata tokoh senior , di jamin dech langsung jadi tokoh masyarakat yang akan di beri label " Ustad"
Ironis Memang ketika Seorang tokoh yang mestinya mendidik Masyarakat dan mendidik dirinya serta keluarganya pribadi, orang yang menjadi contoh atas tingkah laku ,  Pribadi yang menjadi  Aspirator  yang menyampaikan apa yang di keluhkan, apa yang di inginkan oleh orang orang yang di anggapnya tokoh, malah menjual ketokohan tersebut untuk meraup rejeki demi kemewahan pribadi dan keluarganya.

Diwilayah ane ada tanah fasos / fasum dimana tuh tanah sudah ada dari ane belom di lahirkan . ststus tanah itu adalah dan pemimfasos / fasum orang sekampung biasa menggunakan nya sebagai sarana olah raga dan juga berfungsi sebagai resapan air ketika musim penghujan tiba.

Dulu ane upacara bendera setiap senin di lapanagan itu,  dulu ane setiap jumat ngupul 2 sekolahan untuk melakukan jumat bersih, indahnya ketika jambore tidak perlu ke cibubur yang butuh transport karena dulu ada tanah luas yang berumput hijau alami, dulu main bola geratis dengan lapangan hampir sekelas senayan,  (hehehe kangen masa masa itu)

Singkat Cerita ane Umur 32 tahun  sekarang di tahun 2014 dan udah punya anak dua , tapi bini cuma satu, karena satu aje nggak abis gan. udah ah becandanya.

Nih gan cerita lapangan depan Rumah Ane di depan Kelurahan Jatibening berawal dari 2009.

2009
Nah ini gan awalnya , di tahun itu ane lihat sdh ada tanda tanda si tokoh masyarakat dan salah satu Ormas Betawi, mulai otak atik tanagh tersebut  dan kebetulan tokoh tersebut dekat dengan Walikota Bekasi Pada Saat Itu dan Ketua Ormas Tersebut pada saat itu adalah salah satu Anggota DPRD Kota Bekasi. nah dari situlah mereka berkolaborasi untuk membuatkan surat atau sertifikat tanah fasos fasum tersebut. dengan mengatas namakan bahwa masyarakat sudah setuju, itulah bodohnya masyarakat di  kala itu yang namanya mau saja di jual oleh tokoh masyarakat tersebu. Nah Tahun itu juga adalah tahun dimana PEMILU Legislatis dan PRESIDEN 2009 , Mungkin dengan menjual fasos / fasum mereka Fikir dapat mengurangi pengeluaran pribadi Buat Modal Kampanya mereka , yach saya sangat bersyukur bahwa si Tokoh tidak terpilih menjadi anggota DPRD Kota Bekasi dan Si Ketua Ormas Tidak terpilih Lagi dan suaranya Jeblok, Dan lebih bersyukur lagi saya tidak memilih mereka. dan kondisi kedua oknum tersebut sangat terpuruk dalam segi ekonomi sekarang. itulah akibat rakus bukan membawa kemewahan tapi membuat sengsara dan dosa.

2010-204
Mulailah Udara di tempat kami tercemar karena jalan jalan penuh tanah akibat lewatnya truk truk pengangkut tanah untuk melakukuan pengurukan , dimana kondisi pada saat hujan sangat licin dan banyak mengakibatkan kecelakaan dan pada saat panas  Debu yang sangat menggangu beterbangan membuat sesak nafas dan mengotori rumah warga sekitar,  Sitokoh dan Ketua Ormas serta pemerintah terkesan Buta dan Tuli dengan Adanya kebertan atas kondisi tersebut. 

Banyak forum atau organisasi yang menolak pembangunan komersil di daerah tersebut bahkan pernah ane dan teman teman mengerahkan masa untuk penolakan tersebut , hasilnya nihil karena yang asli orang pribumi mendapat ancaman dari si tokoh dan organisasi masayarakat betawi  apabila menolak pembangunan komersil tersebut.

Nah Sekarang Jadilah Pertokoan Citty Terrasce dan Apartemen Citty terrace yang mana masayarakat sangat menolak pembangunan dua gedung komersil tersebut yang tidak sesuai dengan AMDAL. 

Ini akibatnya kalo Tokoh Masyarakat sdh Main Politik dan bekerja sama dengan Pengusaha, serta rakus akan Harta , tahta dan wanita .


Salam 
Rahmat 
26-11-2014





No comments:

Post a Comment

LEIDEN IS LIJDEN: BELAJAR LEADERSHIP DARI KELUARGA KECIL IBRAHIM A.S

  Hisahito Rahmat Dakwansyah Ketika kita bicara kepemimpinan, pikiran kita sering melayang pada sosok yang memimpin negara, memenangi pepera...