Salah satu penyebab kegagalan dalam menguasai bahasa Inggris adalah tidak adanya keberanian, yaitu keberanian untuk mempraktekan bahasa Inggris tersebut dalam kehidupan nyata. Bahasa memiliki 4 keahlian yang harus di latih yaitu keahlian mendengarkan (listening), berbicara (speaking), menulis (writing) dan membaca (reading). Apakah Anda memiliki keberanian yang cukup untuk menggunakan bahasa Inggris dalam konteks sehari-hari? Sebagai contoh adalah bagaimana seorang pembelajar bahasa Inggris akan bisa menggunakan bahasa Inggris untuk bercakap-cakap jika dirinya selalu diliputi rasa takut untuk berbuat salah.
Secara teori kemampuan mempelajari suatu bahasa dikelompokan menjadi dua yaitu receptive skills yang meliputi kemampuan mendengarkan dan membaca. Pada kemampuan ini pengguna bahasa tidak dituntuk aktif seperi pada productive skills yang mencakup berbicara dan menulis.
Dari pengalaman pribadi saat mendampingi pembelajar bahasa Inggris, saya menemukan tidak sedikit pembelajar bahasa Inggris yang takut untuk berlatih berbicara bahasa Inggris. Mereka takut jika membuat banyak kesalahan, takut jika kehabisa ide pembicaraan, takut kalu ditanya kembali tidak paham, takut kalau pengucapannya salah, takut kalau kosakatanya kurang dll. Akibat dari ketakutan yang berlebihan tersebut adalah kemampuan berbicara bahasa Inggrisnya tidak berkembang.
Kasus serupa dengan kejadian di atas adalah keengganan menggunakan bahasa Inggris dalam bahasa tertulis seperti SMS, surat atau e-mail dll. Ketakutan untuk berlatih menggunakan bahasa Inggris dalam menulis juga hampir relatif sama dengan ketakutan saat menggunakan bahasa Inggris dalam bercakap-cakap (speaking).
Pembelajar bahasa Inggris sebaiknya mengingat kembali mengapa kita bisa berbicara bahasa pertama seperti bahasa Indonesia atau bahasa Ibu yang berarti bahasa lokal atau bahasa nasional meskipun kita tidak belum sekolah? Mengapa para orang tua mampu berbicara dengan baik meskipun mereka tidak mengenyam bangku sekolah? Jawabnya adalah adanya adanya kebiasaan dalam menggunakan bahasa tersebut.
Marilah kita belajar dari kasus anak-anak balita yang sedang belajar berbicara. Apakah anak-anak itu tidak pernah berbuat salah? Anak-anak yang sedang belajar berbicara mereka juga membuat kesalahan saat berbicara seperti pengucapan dan kalimatnya. Karaketeristik anak-anak yang sedang belajar bahasa adalah tidak adanya rasa takut untuk berbuat salah. Mereka tetap berani meskipun kadang kala ditertawakan oleh orang lain karena banyak kesalahan. Seiring dengan perjalanan waktu maka kemampuan bahasanya akhirny tumbuh dan berkembang.
No comments:
Post a Comment