Tuesday, 29 October 2019

Ciri-Ciri Pemuda Kreatif

Hasil gambar untuk karang taruna lintas wilayah

Seseorang yang kreatif memiliki karakteristik sebagai berikut :

  1. Cenderung melihat suatu persoalan sebagai tantangan untuk menunjukkan kemampuan diri.
  2. Cenderung memikirkan alternatif solusi/tindakan yang tidak dilakukan oleh orang-orang pada umumnya atau bukan sesuatu yang sudah biasa dilakukan.
  3. Tidak takut untuk mencoba hal-hal baru.
  4. Mau belajar mempergunakan cara, teknik dan peralatan baru.
  5. Tidak takut dicemoohkan oleh orang lain karena berbeda dari kebiasaan
  6. Tidak malu bertanya berbagai informasi tentang sesuatu hal yang dianggap menarik.
  7. Tidak cepat puas terhadap hasil yang diperoleh.
  8. Toleran terhadap kegagalan dan frustasi.
  9. Memikirkan apa yang mungkin dapat dilakukan atau dikerjakan dari suatu kondisi, keadaan atau benda.
Yuks Sama sama kita bersama Maju dan Kreatif Bersama Karang Taruna Lintas Wilayah Kota Bekasi.

Tuesday, 15 October 2019

Ya Rasulullah - Siti Nurhaliza [LIRIK]





Alangkah indahnya hidup ini
Andai dapat kutatap wajahmu
Kan pasti mengalir air mataku
Kerna pancaran ketenanganmu...

Ya Rasulullah Ya Habiballah
Tak pernah kutatap wajahmu
Ya Rasulullah Ya Habiballah
Kami rindu padamu...

Ya Rasulullah Ya Habiballah
Terimalah kami sebagai umatmu
Ya Rasulullah Ya Habiballah
Kurniakanlah syafaatmu...



Allahumma Solli Ala Muhammad
Ya Rabbi Solli Alaihi Wasallim...

Allahumma Solli Ala Muhammad
Ya Rabbi Solli Alaihi Wasallim...


Alangkah indahnya hidup ini
Andai dapat kutatap wajahmu
Kan pasti mengalir air mataku
Kerana pancaran ketenanganmu...

Ya Rasulullah Ya Habiballah
Tak pernah kutatap wajahmu
Ya Rasulullah Ya Habiballah
Kami rindu padamu...


Ya Rasulullah Ya Habiballah
Terimalah kami sebagai umatmu
Ya Rasulullah Ya Habiballah
Kurniakanlah syafaatmu...



Allahumma Solli Ala Muhammad
Ya Rabbi Solli Alaihi Wasallim...

Allahumma Solli Ala Muhammad
Ya Rabbi Solli Alaihi Wasallim...



LIRIK LAGU RAIHAN – SESUNGGUHNYA



Sebenarnya hati ini cinta kepada mu
sebenarnya diri ini rindu kepada mu
tapi aku tidak mengerti
mengapa cinta masih tak hadir
tapi aku tidak mengerti
mengapa rindu belum berbunga
sesungguhnya walau kukutip
semua permata di dasar lautan
sesungguhnya walau kusiram
dengan air hujan dari tujuh langit mu
namun cinta takkan hadir
namun rindu takkan ber bunga
kucuba menghulurkan
sebuah hadiah kepada mu
tapi mungkin kerana isinya
tidak sempurna tiada seri
kucuba menyiramnya
agar tumbuh dan berbunga
tapi mungkin kerana airnya
tidak sesegar telaga kautsar
sesungguhnya walau kukutip
semua permata di dasar lautan
sesungguhnya walau kusiram
dengan air hujan dari tujuh langit mu
namun cinta takkan hadir
namun rindu tak akan berbunga
jika tidak mengharap rahmat mu
jika tidak menagih simpati
pada mu ya allah
tuhan hadiahkanlah kasih mu kepadaku
tuhan kurniakanlah rinduku kepada mu
moga kutahu
syukurku adalah milik mu

Lirik Doa Solat Dhuha – Unic (Merdu )


Allahumma Innadh Dhuha-A Dhuha-Uka
Wal  Bahaa-A Bahaa-Uka
Wal Jamaala Jamaaluka
Wal Quwwata Quwatuka
Wal Qudrata Qudratuka
Wal Ishmata Ishmatuka
Allahuma Inkaana Rizqi Fis Samma-I Fa Anzilhu
Wan Inkaana Fil Ardhi Fa-Akhrijhu
Wa Inkaana Mu’asiran Fayassirhu
Wa Inkaana Haraaman Fathahhirhu
Wa Inkaana Ba’idan Fa Qaribhu
Bihaqqiduhaa-Ika Wa Bahaaika
Wa Jamaalika Wa Quwwatika Wa Qudratika
Aatini Maa Ataita Min’Ibadikash Shalihin
Ya Allah
Sesungguhnya Waktu Dhuha itu DhuhaMU
Kecantikannya KecantikanMU
Keindahannya KeindahanMU
Kekuatannya KekuatanMU
Kekuasaannya KekuasaanMU
Perlindungannya PerlindunganMU
Ya Allah
Jika rezeki masih di langit, turunkanlah
Jika di bumi, keluarkanlah
Jika sukar, permudahkanlah
Jika haram, sucikanlah
Jika jauh, dekatkanlah
Berkat waktu Dhuha
KecantikanMU, keindahanMU
KekuatanMU, kekuasaanMU
Limpahkan kepadaku segala
Yang Engkau telah limpahkan
Kepada hamba-hambaMU yang soleh

Tuesday, 8 October 2019

4 Amalan Agar Rejeki Mengalir deras.




Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna dari semua makhluk yang diciptakan Allah SWT. Dari kesempurnaan tersebut manusia telah dibekali dengan kemampuan-kemampuan yang cerdas sehingga dapat melaksanakan kewajiban-kewajiban yang diperintahkan Allah. Sehingga Allah memberikan berbagai nikat atas apa yang sudah dilakukan manusia, salah satu nikmat tersebut adalah Rezeki.
Bebicara tentang rezeki pasti erat kaitannya dengan materi atau harta. Namun, tahukah Anda bahwa rezeki tidak hanya berbentuk materi saja tetapi segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi manusia juga termasuk rezeki dan akan selalu didapatkan oleh masing-masing manusia dan tidak tertukar satu sama lain.

4 Kunci Utama Pembuka Pintu Rezeki

Meski begitu, bukan berarti harus diam saja untuk menunggu rejeki tersebut datang, tetapi kita harus tetap berusaha untuk menjemputnya datang, yaitu dengan cara berikhtiar. Namun, dalam beriktiar harus dibekali dengan do'a dan amalan-amalan tertentu agar ikhtiar yang kita kerjakan dimudahkan dan rezeki tersebut terbuka untuk kita. Mau tau amalan apa saja itu? Yuk simak selengkapnya dibawah ini.

2. Sedekah pagi hari
Pada umumnya sedekah bisa dilakukan kapan saja dalam waktu apapun. Tetapi ada keutamaan tersendiri jika bersedekah dipagi hari, karena para malaikat akan mendoakan orang yang bersedekah dipagi hari. Namun, tetap saja dalam waktu apapun sedekah sangat baik dan akan mendapatkan berkah dari Allah, salah satunya dilancarkan rezeki kita.

3. Shalat Dhuha
Tahukah Anda bahwa shalat dhuha memiliki keistimawaan yang baik untuk yang melaksanakannya. Shalat Dhuha dua rakaat setara dengan ketika bersedekah 360 kali, sedangkan jika kita melakukan shalat dhuha empat rakaat maka Allah akan menjamin terhadap rezeki kita.

4. Doa dan restu orang tua
Salah satu ridho Allah yang paling utama ada pada orang tua, khususnya seorang ibu. Sebagai seorang anak kita diwajibkan untuk menghormati dan membahagiakan orang tua. Selain itu, Doa orang tua kepada anaknya merupakan doa yang paling mujarab dan dikhabulkan oleh Allah SWT. Maka mintalah doa dan restu dari orang tua.


x

Friday, 4 October 2019

Pitung Sang Superhero Orang Betawi.

Bekasi Tempo Dulu



Ibukota Jakarta merupakan kota terbesar yang ada di Indonesia. Sebagai pusat perekonomian negara, tentu kota yang akrab dengan kemacetan ini selalu menarik untuk dibahas. Mulai dari tempat wisata, kuliner, adat istiadat, hingga kisah kepahlawanan legendaris, Si Pitung.
Bagi warga Jakarta, khususnya orang Betawi, Si Pitung merupakan seorang legenda. Kisah kepahlawanannya sudah turun-temurun diceritakan dari buyut ke cucu. Namun, ternyata kisah kepahlawanan Pitung bukanlah isapan jempol belaka.
Menurut sejarahwan Belanda, Margreet van Till, Si Pitung adalah tokoh penting dalam kehidupan orang Betawi. Dalam sejarahnya, Si Pitung kerap merampas harta-harta orang kaya dan membagikannya kepada orang-orang yang sangat membutuhkan.
“Sebagai kepala geng, Si Pitung merampok rumah-rumah tuan tanah yang kaya. Dia terkenal karena keberaniannya, yang dipercaya memiliki senjata-senjata magis dan kekuatan-kekuatan magis,” ungkap Margeet Van Till dalam tulisannya yang berjudul Colonial Criminals in Java.
Margreet juga membeberkan nama asli Si Pitung. Rahasia ini terbongkar ketika Pitung tertangkap polisi. Dalam dokumen penangkapan tersebut, terdapat nama asli Pitung yang tak lain dan tak bukan bernama Salihoen.
Si Pitung adalah sosok nyata yang hidup pada abad ke-19. Sang legenda lahir di Pengumben, suatu desa di daerah Rawa Belong. Pitung merupakan anak dari pasangan Bang Piung dan Mpok Minah. Pitung kecil menghabiskan waktunya di pesantren milik Hadji Naipin. Di sana, Pitung aktif mengaji dan mengasah ilmu bela dirinya, tak heran ketika beranjak dewasa Pitung lihai sekali melawan para penjajah.
Sejarah mencatat Pitung melakukan aksi perampokan pada tahun 1892-1893. Dalam aksinya tersebut, Pitung bersama gengnya, Dji’ih, Rais, dan Jebul merampok rumah-rumah orang gedongan pada masa itu dan aksinya tersbeut terekam oleh media asal Belanda, Hindia Holanda.
Warga betawi menyebut Pitung memiliki ilmu supranatural. Kabar tersebut muncul akibat ulah Pitung yang ketika ditangkap polisi, dirinya dapat dengan mudah meloloskan diri bak belut dalam lumpur. Bertahun-tahun dicap sebagai buronan, pada akhirnya Pitung menyerah pada takdir dan meninggal dunia.
Berita kematiannya pun heboh, di kalangan Betawi mitos kematian Pitung bermunculan. Ada yang mengatakan bila penyebab kematian Pitung karena Pitung kehilangan jimat keabadiannya, yakni rambut. Pasalnya, beberapa waktu sebelum meninggal, Pitung terlihat berbeda dengan tampilan rambut pendek habis dipotong di daerah Pasar Senen. Atas dasar ini banyak yang percaya bila Pitung meninggal karena kehilangan daya magisnya.

Selepas kepergian Pitung, para penjajah terasa amat lega dan bergembira. Namun bagi rakyat Betawi, meinggalnya pitung merupakan musibah dalam negeri. Kisah Si Pitung begitu melegenda dan bagi mereka orang Betawi, Si Pitung adalah Robin Hoodnya Tanah Betawi.

Tuesday, 1 October 2019

Kisah Laki-Laki Meninggal,Masyarakat Tidak Memperdulikannya, Tapi Akhirnya Dishalatkan Oleh Raja Dan Para Ulama Negara Tersebut.




Sepenggal Kisah Dibawah Langit Turki


Di dalam buku hariannya Sultan Murad IV mengisahkan, bahwa suatu malam dia merasakan kekalutan yang sangat, ia ingin tahu apa penyebabnya. Maka ia memanggil kepala pengawalnya dan memberitahu apa yang dirasakannya.

Sultan berkata kepada kepada kepala pengawal: “Mari kita keluar sejenak.

Diantara kebiasaan sang Sultan adalah melakukan blusukan dimalam hari dengan cara menyamar.

Mereka pun pergi, hingga tibalah mereka disebuah lorong yang sempit. Tiba-tiba, mereka menemukan seorang laki-laki tergeletak di atas tanah. Sang Sultan menggerak-gerakkan lelaki itu, ternyata ia telah meninggal. Namun orang-orang yang lalu lalang di sekitarnya tak sedikitpun mempedulikannya.

Sultanpun memanggil mereka, mereka tak menyadari kalau orang tersebut adalah Sultan. Mereka bertanya: “Apa yang kau inginkan?.

Sultan menjawab: “Mengapa orang ini meningal tapi tidak ada satu pun diantara kalian yang mau mengangkat jenazahnya? Siapa dia? Dimana keluarganya?”

Mereka berkata: “Orang ini Zindiq, suka menenggak minuman keras dan berzina”.

Sultan menimpali: “Tapi . . bukankah ia termasuk umat Muhammad shallallahu alaihi wasallam? Ayo angkat jenazahnya, kita bawa ke rumahnya”.

Mereka pun membawa jenazah laki-laki itu ke rumahnya.

Melihat suaminya meninggal, sang istripun pun menangis. Orang-orang yang membawa jenazahnya langsung pergi, tinggallah sang Sultan dan kepala pengawalnya.

Dalam tangisnya sang istri berucap: Semoga Allah merahmatimu wahai wali Allah.. Aku bersaksi bahwa engkau termasuk orang yang sholeh”

Mendengar ucapan itu Sultan Murad kaget.. Bagaimana mungkin dia termasuk wali Allah sementara orang-orang mengatakan tentang dia begini dan begitu, sampai-sampai mereka tidak peduli dengan kematiannya”.

Sang istri menjawab:
“Sudah kuduga pasti akan begini…
Setiap malam suamiku keluar rumah pergi ke toko-toko minuman keras, dia membeli minuman keras dari dari para penjual sejauh yang ia mampu. Kemudian minuman-minuman itu di bawah ke rumah lalu ditumpahkannya ke dalam toilet, sambil berkata: “Aku telah meringankan dosa kaum muslimin”.

Dia juga selalu pergi menemui para pelacur, memberi mereka uang dan berkata: “Malam ini kalian sudah dalam bayaranku, jadi tutup pintu rumahmu sampai pagi”.

Kemudian ia pulang ke rumah, dan berkata kepadaku: “Alhamdulillah, malam ini aku telah meringankan dosa para pelacur itu dan pemuda-pemuda Islam”.

Orang-orangpun hanya menyaksikan bahwa ia selalu membeli khamar dan menemui pelacur, lalu mereka menuduhnya dengan berbagai tuduhan dan menjadikannya buah bibir.

Suatu kali aku pernah berkata kepada suamiku: “Kalau kamu mati nanti, tidak akan ada kaum muslimin yang mau memandikan jenazahmu, mensholatimu dan menguburkan jenazahmu”.

Ia hanya tertawa, dan berkata: “Jangan takut, bila aku mati, aku akan disholati oleh Sultannya kaum muslimin, para Ulama dan para Auliya”.

Maka, Sultan Murad pun menangis, dan berkata: “Benar! Demi Allah, akulah Sultan Murad, dan besok pagi kita akan memandikannya, mensholatkannya dan menguburkannya”.

Demikianlah, akhirnya prosesi penyelenggaraan jenazah laki-laki itu dihadiri oleh Sultan, para ulama, para masyaikh dan seluruh masyarakat.

(Kisah ini diceritakan kembali oleh Syaikh Al Musnid Hamid Akram Al Bukhory dari Mudzakkiraat Sultan Murad IV)

LEIDEN IS LIJDEN: BELAJAR LEADERSHIP DARI KELUARGA KECIL IBRAHIM A.S

  Hisahito Rahmat Dakwansyah Ketika kita bicara kepemimpinan, pikiran kita sering melayang pada sosok yang memimpin negara, memenangi pepera...