Friday, 29 July 2016

Walikota Bekasi Rahmat Effendi Berikan Sepeda Kepada Salah Satu Siswa Afirmasi SMAN 8 Kota Bekasi.




Kota Bekasi -- Husni Mubarok Siswa Afirmasi yang tinggal di sebuah Kontrakan Jln. Banteng gg safar RT 005 RW 011 No. 74 Bekasi Barat Kota Bekasi tersenyum lebar ketika Walikota Bekasi, Dr. Rahmat Effendi berkunjung ke kediamannya sambil membawa sepeda pada hari Jumat, (29/07).

"Saya senang sekali, sekolah sudah di gratiskan bahkan baju dan seragam lainya dan saat ini saya di bantu sepeda ," Ungkap Husni kepada Dakta di sela kunjungan Walikota pagi ini.
Mubarok sebelumnya mengatakan Kondisi keluarganya tidak mampu membiayai sekolah hingga tingkat SMA, Namun dirinya nekat mendaftar di sekolah Atlit SMAN 8 Kota Bekasi .

" Ibu saya sebelumnya menyarankan agar saya tidak usah sekolah ,tapi saya nekad aja mendaftar di sekolah Atlit, saya juga pernah menjuarai lomba pencak silat, siapa tau bisa di bantu, pada saat mendaftar saya kaget ada SAT, dan saya tidak berani daftar ulang .Hari berikutnya saya di telpon pihak sekolah (Irma Yani Wakasek Bidang Kesiswaan) di minta datang ke sekolah ," Katanya.

Pihak sekolah ternyata menggratiskan seluruh biaya sekolah dan Mubarok masuk sebagai salah satu siswa kelas Atlit. Karena ketiadaan biaya ,selama dirinya sekolah berjalan kaki dari rumahnya Jln. Banteng gg safar rt 005 rw 011 nomor 74.

" Hari ini walikota dan pihak sekolah Ke rumah saya dan saya di beri sepeda, Alhamdulillah bisa buat jalan ke sekolah dan akan saya rawat sepedanya ,saya juga di beri uang saku ," Ujarnya.
Umi ,orang tua Husni Mubarok mengatakan jika keseharianya menjual pisang keliling tidak mampu menopang keluarganya akibat di tinggal sang Suami.Namun niatan putranya untuk terus bersekolah ternyata terjawab.

Mubarok menurutnya Anak yang sangat berbakti dan tidak pernah mengeluh ,meskipun setiap hari harus berjalan kaki dari Kranji hingga ke pekayon tempat putranya belajar di SMA 8.Bahkan tinggal di rumah Kontrakan petakan 2 kali 3 meter Mubarok masih berprestasi di bidang seni bela diri Pencak Silat.

" Keinginanya jadi insinyur kadang membuat saya sedih ,tapi mudah mudahan dengan semangat dan doa ,bisa terwujud dan jaminan sekolah gratis oleh Walikota membuat saya lega ," Ungkapnya
Walikota Bekasi Rahmat Effendi Saat mengunjungi Rumah Mubarok ,Pagi ini mengatakan bahwa semangat siswa untuk belajar harus terus di jaga.Keadaan ekonomi tidak boleh menjadi kendala karena pemerintah Kota Bekasi sudah mengalokasikan dana pendidikan lebih dari 28 persen dari APBD.

" Semoga bisa jadi Habibie nya bekasi ,jangan lupa belajar dan semangat ,Dinas juga harus terus menyisir usia sekolah yang tidak bisa sekolah dengan alasan biaya .6,5 Milyar sudah kita siapkan untuk siswa afirmasi ," Kata Rahmat Effendi.

PLT Kepala Dinas Pendidikan, Alexander Zulkarnain yang di dampingi Kepala sekolah SMA 8 Sri Mardianti mengaku saat ini sedang melakukan penyisiran ke RT/RW dan mencari siswa miskin yang belum masuk sekolah.

" Kita udah buat tim masing masing sekolah mencari siswa miskin yang nggak bisa sekolah di wilayahnya ,nanti kita jemput dan di salurkan sekolah Swasta dengan jaminan bebas Biaya ," Katanya.

Walikota Bekasi Rahmat Effendi‬Hadiri Undangan Rapat dengan BPTJ ‪




DKI JAKARTA -- Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) yang dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 103 Tahun 2015 tentang Badan Pengelola Transportasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi kini mulai giat mengunjungi pemerintah daerah kabupaten dan kota yang ada di Jabodetabek.
Setelah mengunjungi Walikota Bima Arya di bogor, lalu mengunjungi Walikota Depok, Idris Abdul Shomad, pada hari Jumat (29/07), giliran Walikota Bekasi, Dr. Rahmat Effendi yang hadiri rapat di Kantor BPTJ.
Kunjungan Kepala BPTJ, Elly Adhiani Sinaga ke kepala daerah se-Jabodetabek ini dalam rangka mendapatkan masukan atas Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ) yang sedang disusun. RITJ ini nanti akan menjadi suatu kewenangan yang dimiliki oleh BPTJ untuk mengkoordinasikan semua komponen yang bekerja dalam sistem transportasi se-Jabodetabek.
Dengan dilakukannya kunjungan seperti ini, diharapkan dapat menyatukan program transportasi Jabodetabek yang akan tertuang dalam RITJ ini. RITJ perannya sangat penting karena berdasarkan Pasal 3 ayat (3) Peraturan Presiden Nomor 103 Tahun 2015 tentang BPTJ, dalam melaksanakan tugasnya BPTJ harus mengacu pada RITJ.
BPTJ sendiri mempunyai tugas yang sangat berat yaitu memindahkan pengguna kendaraan pribadi ke ankutan umum dengan share sebanyak 60% pada 2030. Sementara selama ini sejak Indonesia Merdeka hingga sekarang, share pengguna kendaraan umum baru mencapai 15%. Sisanya 85% lainnya menggunakan kendaraan pribadi berupa mobil dan motor. Sementara perjalanan di Jabodetabek berdasarkan penelitian tahun 2015 mencapai 47,5 juta per hari. Apakah ini harus dibiarkan? Kalau dibiarkan, semua jalan-jalan di Jabedetabek akan berwarna merah, stagnasi, macet bersangatan.
BPTJ sendiri sebenarnya merasa yakin bila pemerintah daerah mendukung, pengguna angkutan umum tahun 2019 bisa mencapai 40 persen. “Tapi ya… tentu untuk mencapai target ini, BPTJ tidak akan berhasil tanpa dukungan dari pemerintah daerah dan unit terkait lainnya yang bergerak di transportasi Jabodetabek’, Kata Elly.
Sudah banyak rekayasa transportasi yang dijalankan untuk mengurai kemacetan. Bus Transjakarta, MRT Jakarta dan Monorail Jakarta sudah direncanakan beberapa dekade lalu, dan baru-baru ini saja dapat direalisasikan. Pelayanan Bus Transjakarta baru-baru ini saja menembus batas administrasi wilayah Provinsi DKI Jakarta, dan itu pun belum banyak dan belum mencapai semua wilayah. Padahal demand-nya berasal dari beberapa wilayah di sekitarnya (Bodetabek). MRT Jakarta dan LRT bahkan sampai saat ini masih dalam tahap pembangunan.
Pada kesempatan bertemu Walikota Bekasi, Elly menjelaskan kedepan akan mengoptimalkan jalan nasional, terutama dari segi keselamatannya. Fungsi alat pengendali lalu lintas akan dimaksimalkan dan mulai tahun depan terminal type A akan dirapihkan dari segi pelayanannya sesuai SPM.
Angkutan umum harus mencapai hingga ke batas kota tanpa ada batas-batasnya. Selain itu BPTJ saat ini sedang menyiapkan transjabodetabek ekspress dan menggalakkan angkutan pemukiman. Angkutan dari stasiun Bekasi menuju Terminal Bekasi diharapkan bisa mengurangi kepadatan penduduk yang menyebabkan macet di depan stasiun.
"Stasiun Bekasi yang berada di Teluk Pucung sangat ramai, hingga tiap harinya ada 200.000 pengunjung yg memadati stasiun tersebut" ujar Walikota Bekasi.
Akan ada kerjasama antara planning dari BPTJ antara pihak swasta Sumareccon yang akan membahas planning dan program rencana kerja, dan diharapkan bisa mengusung pelaksanaan yang langsung intruksi dari Presiden RI

LEIDEN IS LIJDEN: BELAJAR LEADERSHIP DARI KELUARGA KECIL IBRAHIM A.S

  Hisahito Rahmat Dakwansyah Ketika kita bicara kepemimpinan, pikiran kita sering melayang pada sosok yang memimpin negara, memenangi pepera...